Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/17 |
|
Doa 40 Hari 2015 edisi 17 (24-6-2015)
|
|
40 HARI MENGASIHI BANGSA DALAM DOA -- RABU, 24 JUNI 2015 AFRIKA UTARA: IMAN BAPA-BAPA LELUHUR KAMI Selama berabad-abad, Afrika Utara menjadi jantung kekristenan yang melahirkan beberapa pemimpin besar dalam gereja Kristen. Agustinus, Tertullianus, Cyprianus, bersama dengan Perpetua dan Felicitas telah menginspirasi dan mencerahi generasi demi generasi hingga sekarang. Meskipun ada warisan rohani yang agung seperti ini, tetapi kedatangan Islam pada abad ke-7 menandai awal keruntuhan salah satu benteng terbesar kekristenan. Hingga abad ke-12, dengan adanya invasi oleh suku-suku Bedouin-Arab, kekristenan pribumi sama sekali diberantas. Saat ini, bangsa-bangsa Afrika Utara, yang membentang dari Mauritania hingga Libya mengklaim diri 99 persen Islam. Namun, permulaan perubahan sedang terjadi. Menurut sejarahnya, Afrika Utara merupakan tanah orang Berber yang selama berabad-abad telah menyaksikan datang dan perginya para penyerbu. Banyak di antara penduduk itu sekarang merupakan campuran dari kultur Arab dan Berber, yang selama ini berada di garis depan konflik yang berabad-abad antara Rumah Islam dan pihak Barat. Rafiq adalah salah satu dari jutaan orang Berber yang telah meninggalkan tanah kelahirannya, Afrika Utara, untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa, dan lebih menganggap dirinya sendiri sebagai orang Eropa daripada Muslim. Atas dasar pertimbangan yang tak diketahuinya, Rafiq, seorang komposer dan musisi berbakat ini, telah memilih kehidupan Yesus sebagai subjek karya musik yang sedang ia gubah. Dengan menenggelamkan dirinya sendiri ke dalam Injil, ia menjadi seorang pengikut Kristus. Kembali ke Afrika Utara dengan membawa imannya yang baru, Rafiq mendapati dirinya berada di tengah-tengah perpalingan ribuan orang Berber yang cinta tanah air, dan yang juga telah menemukan apa yang Agustinus pernah jelaskan 15 abad sebelumnya, ketika ia menulis, "Jiwa ini tak dapat beristirahat, sampai ia menemukan peristirahatannya di dalam Engkau." Seorang pengikut Kristus berlatar belakang Muslim mengaku, "Para leluhur kami adalah pengikut-pengikut Kristus. Agustinus adalah orang Berber seperti kami. Kami baru saja kembali kepada iman bapa leluhur kami." POKOK DOA
Kontak: doa(at)sabda.org
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |