Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/17

Doa 40 Hari 2006 edisi 17 (30-9-2006)

Sulaimaniya, Irak

                       Sabtu, 30 September 2006

SULAIMANIYA, IRAK
=================

Sulaimaniya adalah salah satu kota yang termuda di Irak Utara.
Ditemukan pada tahun 1785 oleh pangeran Kurdi; Ibrahim Pasha dan
dinamai sesuai dengan nama Sultan Suleiman yang hebat (1494-1566),
yang memimpin Kerajaan Ottoman sampai pada puncak kejayaannya
(Suleiman adalah nama Islam dari Salomo). Sulaimaniya terletak dekat
perbatasan Iran dan memiliki populasi sekitar 800.000 orang. Kota ini
adalah pusat kebudayaan dari Kaum Kurdi yang berbahasa Sorani dan
dikenal sebagai kota yang muda dan berkembang. Di Sulaimaniyalah
dimulainya sekolah pertama bagi gadis-gadis Kurdi pada tahun 1915;
dimana ijazah Kurdi pertama dalam sejarah dikeluarkan; dan dimana
empat surat kabar Kurdi yang pertama di Irak dipublikasikan.
Universitasnya yang dimulai pada tahun 1968 adalah institusi perguruan
tinggi tertua di Irak Utara dan saat ini memiliki 8000 mahasiswa, yang
lebih dari setengahnya adalah para wanita.

Kota ini telah mengalami banyak periode kesuraman dalam sejarahnya.
Selama Perang Dunia I, populasinya menurun dari 20.000 menjadi 2500.
Ketika Sheikh Mahmud, yang diangkat sebagai Gubernur Sulaimaniya oleh
Inggris mendeklarasikan dirinya sebagai Raja Kurdi, kota ini berulang-
ulang dibom oleh angkatan udara Inggris. Pada tahun 1985, ketika
Saddam Husein berkuasa, lebih dari 200 desa sekitarnya hancur lebur.

Secara politik, kota ini telah didominasi dalam jangka waktu yang lama
oleh Persatuan Patriotik Kurdi (PPK) di bawah cekal Taliban, Presiden
pemerintahan transisi Irak. Walaupun Kaum Kurdi di Irak Utara dianggap
aman, tetapi sebuah bom bunuh diri telah membunuh 9 tentara Kurdi di
Sulaimaniya pada bulan Oktober 2005. Pada waktu yang hampir bersamaan,
virus flu burung H5N1 terdeteksi pada angsa yang mati di sekitar Kota
Erbil, kurang dari seratus mil dari Sulaimaniya.

Kebanyakan Kaum Kurdi adalah Muslim Sunni, walaupun tipe Islam Kurdi
menganut banyak elemen mistik, asetisme dan tehnik-tehnik meditasi
(Sufisme). Daerah Sulaimaniya sangat dipengaruhi oleh persaudaraan
Islam/ordo Qadiriya dan Naqshbandi. Ordo Qadiriya adalah ordo yang
paling luas tersebar dari ordo-ordo Sufi di dunia Islam, terutama di
Asia, Turki, Balkan dan sebagian Afrika. Ordo Naqshbandi adalah ordo
Dervish yang populer dan ditemukan pada abad ke-14 di Boukhara. Sampai
saat ini, kedua ordo ini masih memiliki pengaruh yang berarti.

Pemukiman Kristen secara tradisi berada di bagian timur kota, dimana
terletak satu dari tiga gereja di kota ini. Gereja tertua dibangun
pada tahun 1862. Umat Kristen yang tertua berasal dari Gereja
Chaldean, sebuah gereja oriental kuno yang memiliki hubungan dengan
Gereja Roma. Misi Injili di Kurdi dimulai sekitar tahun 1830, ada
beberapa Kaum Kurdi yang terisolasi karena dari latar belakang Islam,
mereka sudah beriman kepada Tuhan Yesus Kristus. Banyak yang menjaga
jarak karena takut dikucilkan dari komunitas Islam.

POKOK DOA

* Doakan agar Tuhan mempertahankan keamanan bagi Kaum Kurdi Irak.

* Doakan agar Alkitab Kurdi Sorani dapat didistribusikan ke banyak
  orang dan dengan kombinasi radio Kristen, program TV, literatur
  Kristen dan film Yesus, semuanya akan menghasilkan banyak buah.

* Doakan agar banyak Kaum Kurdi mendapat kesempatan untuk bertemu
  dengan para saksi Yesus dan hilangnya ketakutan untuk mengikut
  Kristus.

POKOK DOA INDONESIA

* Rumpun Banjar dengan suku-sukunya: Banjar, Berau, Pasir, Tenggarong
  Kutai, Tidong.

* Kota-kotanya: Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Bontang, Sanggu,
  Permata Intan, Pulang Pisau, Puruk Cahu, Muara Teweh, Buntok.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org