Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/16 |
|
Doa 40 Hari 2004 edisi 16 (20-10-2004)
|
|
Rabu, 20 Oktober 2004 KAUM ALAWI (NUSAIRI) di SURIAH ============================== Kaum Alawi merupakan sebuah kelompok Islam yang sedikit berbeda, anggotanya berjumlah sekitar 2 juta orang dan mereka tinggal di Suriah (10-15 persen dari total populasi penduduk Suriah). Mereka berbahasa Arab dan berasal dari daerah pegunungan di sebelah timur laut Latakia, kota pelabuhan terbesar di Suriah. Pada abad-abad yang silam kaum Alawi dikejar-kejar dan dianiaya oleh warga Muslim Sunni, sehingga mereka melarikan diri ke pegunungan, jauh dari pesisir Laut Tengah. Mereka telah lama hidup dalam kemiskinan dan terputus dari semua sarana pendidikan. Menurut pendapat umum, kaum Alawi (dahulu juga disebut kaum Nusairi) merupakan sisa-sisa pengikut guru agama mereka, yaitu Muhammad Ibn Nusair (wafat sekitar tahun 883). Pengajarannya kemudian menghasilkan sebuah mashab baru, yang akhirnya terpecah dari mashab Ismaili, sebuah sekte Islam dari aliran Syiah. Mashab atau sekte ini kemudian dinamakan kaum Alawi, karena para pengikutnya mengagumi Ali, sepupu Muhammad, dan juga Ali, menantunya (yang berkuasa tahun 665-661). Mereka tetap mempertahankan berbagai keyakinan lama Timur Tengah, yang tidak bersifat Islami. Doktrin-doktrin pengajaran Alawi tidak pernah ditulis tetapi disampaikan dengan lisan secara turun- temurun, sebagai rahasia dari para pemimpin agama mereka. Bahkan saat sekarang pun agama kaum Alawi merupakan kepercayaan yang tertutup untuk orang luar. Kaum Alawi tidak punya mesjid, hanya musholah (ruang sembahyang). Mereka menolak rukun Islam, tetapi terkadang terpaksa mematuhinya jika nyawa mereka terancam. Di mata warga Islam Sunni, kaum Alawi adalah orang-orang kafir yang berpaham ateis. Ketika negara Perancis memerintah wilayah itu di bawah mandat PBB (1920-1946), kaum Alawi diberi jabatan-jabatan penting dalam masyarakat untuk mengimbangi peran dari kaum Sunni yang sangat berkuasa. Banyak orang Alawi menjadi perwira dalam angkatan darat Suriah dan mereka pun makin meningkatkan pengaruhnya dalam masyarakat. Merekalah yang memprakarsai ideologi sosialisme nasional yang mencanangkan "pembaruan" (bahasa Arab, "Baath"), kemudian lahirlah "Partai Baath" (partai pembaruan ) yang berkuasa pada tahun 1963. Presiden Suriah sekarang adalah Basyar al-Asad. Ia seorang Alawi seperti almarhum ayahnya, dan beliau kemudian "masuk" Islam Sunni, sebagai formalitas. Antara tahun 1856 dan tahun 1958 para Duta Injil Amerika dan Inggris dari Gereja Protestan melayani di daerah yang didiami oleh warga Alawi. Sejumlah orang Alawi percaya kepada Yesus dan mulai bergabung menjadi anggota gereja Protestan. Namun, mereka belum berhasil mendirikan gereja asli warga Alawi. Sebagian keturunan dari orang- orang Kristen kembali menganut agama nenek moyang mereka, karena mendapat tekanan dari mayoritas penduduk. Yang lainnya, termasuk banyak warga Kristen Suriah, pindah ke negara lain dalam beberapa dasawarsa terakhir. Pekabaran Injil kepada orang Alawi dilarang pemerintah, namun mereka dapat mendengar Injil lewat radio, dan dapat mengikuti program TV Kristen yang disiarkan melalui satelit. Di kota Aleppo dan di Damaskus mereka dapat membeli Alkitab atau buku-buku Kristiani di toko buku. Topik-topik Doa --------------- * Berdoa agar terjadi suatu kebangunan rohani di antara kaum Alawi melalui pekerjaan Roh Kudus, sehingga mereka menjadi haus akan kebenaran. * Berdoa agar kaum Alawi mau datang kepada Yesus Kristus setelah mendengar kesaksian dari umat Kristiani dan membaca buku-buku rohani serta mengikuti siaran radio dan TV yang menyampaikan berita Injili lewat satelit. * Berdoa agar pemerintah akan mulai memberikan kebebasan untuk pekabaran Injil, terutama bagi orang-orang asing, dan mencabut larangan yang telah berlaku efektif selama 45 tahun.
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |