Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/15 |
|
Doa 40 Hari 2003 edisi 15 (30-10-2003)
|
|
Kamis, 30 Oktober 2003 SUKU NUBIA DI MESIR =================== Masyarakat Nubia di Mesir terdiri dari 7 suku Muslim yang semuanya bukan (keturunan) Arab. Mereka berasal dari daerah Nubia, yang terletak antara (Bendungan) Aswan di Mesir bagian Selatan dan Dongola di Sudan bagian Utara. Sebagian besar kawasan itu ditenggelamkan menjadi dasar Danau Nasser ketika Waduk Aswan dibangun tahun 1964, sehingga ribuan warga Nubia terpaksa dipindahkan ke suatu daerah baru yang disebut Nubia Baru. Banyak pula orang-orang yang memilih pindah ke kota besar seperti Kairo dan Iskandariah. Bangsa Arab menyerbu dan menduduki banyak daerah di Afrika Utara pada abad ke-7 dan ke-11, dan mengusir suku-suku Nubia namun menyerap suku-suku lainnya. Akibatnya, hampir 350.000 warga Nubia kini telah mengalami Arabisasi membaur dengan kebudayaan, bahasa Arab dan agamanya. Walaupun sebagian besar warga suku Nubia adalah petani, sebagian mereka telah mendapat pekerjaan di beberapa kota sebagai guru, pegawai negeri, penjahit, dan pedagang. Di komunitas-komunitas tertentu mereka bergabung dan disebut Kelompok Masyarakat Nubia. Tingkat kemampuan mereka untuk membaca-menulis cukup tinggi dibandingkan dengan selebihnya penduduk Mesir di pedalaman. Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah telah dibangun di Nubia Baru, dan ada pula fasilitas- fasilitas pendidikan guru di sana. Selain pendidikan, radio dan televisi juga membantu suku Nubia untuk tetap berhubungan dengan suku- suku Mesir lainnya, walaupun tempat tinggal mereka sendiri cukup terpencil. Kehidupan bagi warga Nubia berpusat pada perayaan-perayaan penting seperti kelahiran, pernikahan, kematian, pengguntingan rambut pertama, dan penyunatan bagi anak laki-laki. Tetapi kepercayaan tradisional/ animisme mereka tetap bercampur baur dengan upacara-upacara agama Islam yang mereka anut. Kepercayaan tradisional mereka berpusat pada roh sungai Nil, yang menurut kepercayaan penuh dengan malaikat- malaikat, syekh-syekh (pemimpin rohani), dan mahluk halus yang perkasa. Para syekh ini dikunjungi setiap hari untuk diminta nasihatnya mengenai urusan kesehatan, mendapatkan anak, dan masalah pernikahan. Masyarakat Nubia percaya bahwa Islam menjanjikan kehidupan yang lebih baik setelah kematian. Sedikit sekali jumlah orang Kristen di antara warga Nubia, dan kebanyakan orang di sini belum pernah mendengar Injil. Suku Nubia di Mesir ini hanya memiliki sebagian dari Alkitab yang telah ditulis dalam bahasa mereka, tetapi itu pun belum didistribusikan secara luas. Untuk menjangkau mereka sangat dibutuhkan doa yang intensif, peningkatan dalam usaha penginjilan, dan tambahan tenaga pekerja Kristen. Doa adalah kunci untuk merobohkan benteng kekuatan kepercayaan tradisional dalam hidup mereka. Belakangan ini, ada beberapa tim doa dari berbagai negara yang telah memasuki daerah Nubia. POKOK DOA * Doakan agar Roh Kudus melembutkan hati warga Nubia terhadap berita Injil. * Agar Tuhan mengirimkan pekerja-pekerja jangka panjang yang siap memberikan pelayanan kasih Yesus kepada masyarakat Nubia. * Agar Allah mengirimkan ahli bahasa untuk menerjemahkan Firman Allah ke dalam setiap bahasa daerah mereka. * Doakan agar Tuhan menyatakan diri-Nya secara ajaib kepada suku Nubia. * Doakan pelayanan penginjilan di antara suku Nubia di Kairo dan Iskandariah. * Doakan agar Tuhan menyelamatkan pemimpinpemimpin kunci dalam suku Nubia yang akan dengan berani mengabarkan Injil." (Kisah Para Rasul 8:26-40)
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |