Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/14

Doa 40 Hari 2003 edisi 14 (29-10-2003)

Warga Kabyle di Afrika Utara

                       Rabu, 29 Oktober 2003
                       
WARGA KABYLE DI AFRIKA UTARA
============================ 
 
Suku Kabyle tinggal di daerah pegunungan Kabylia dengan alamnya yang 
keras di sebelah timur Algir, ibukota Aljazair. Mereka tergolong suku 
Berber atau Imazighen. Suku Berber adalah penduduk asli Afrika Utara 
sebelum masuknya bangsa Arab ke daerah itu sekitar 1.350 tahun yang 
lalu. Ada berbagai suku Berber yang berbeda tersebar di seluruh 
kawasan Afrika Utara, tetapi kebanyakan mereka terdapat di Aljazair 
dan Maroko. Ketika bangsa Arab menguasai Afrika Utara, mereka 
mengarabkan dan mengislamkan suku-suku Berber, yang sebenarnya telah 
menjadi Kristen (paling tidak, Kristen KTP) pada abad kedua dan ketiga 
Masehi. Banyak orang Berber telah menjadi martir untuk iman mereka di 
bawah kampanye penindasan Roma, lama sebelum orang-orang Arab 
berkuasa. Suku Berber Kabyle melarikan diri ke daerah gunung-gunung di 
Kabylia dan walaupun negerinya telah dijajah orangorang Arab selama 
berabad-abad, mereka berhasil mempertahankan bahasa mereka yang 
diajarkan secara lisan turun-temurun. Dan mereka juga tetap 
mempertahankan pakaian tradisional mereka (gaungaun berwarna-warni dan 
hiasan kepala bagi wanita). Tetapi iman Kekristenan mereka tidak tahan 
terhadap pengaruh Islam, walaupun mereka menjadi Muslim secara 
terpaksa. Kenyataan bahwa Alkitab tidak pernah diterjemahkan ke dalam 
bahasa Berber di jaman dahulu, merupakan salah satu faktor mengapa 
pada akhirnya suku Kabyle menjadi Muslim. Mereka telah masuk Islam 
selama berabad-abad. Banyak utusan Injil datang dan pergi tanpa hasil. 
Malahan beberapa telah meninggal sebagai martir. Diawal tahun 1980-an, 
Tuhan mulai bekerja dengan cara baru di antara warga Kabyle. Seorang 
Kristen keturunan Arab menginjili beberapa anak muda Kabyle anggota 
sebuah tim sepak bola. Mereka menerima Yesus dan pada gilirnya 
menginjili bangsa mereka sendiri. Beberapa orang menerima mimpi dan 
penglihatan. Gereja-gereja kecil (house church) mulai bermunculan di 
gunung-gunung. Ini terjadi secara diam-diam karena mereka takut akan 
aniaya dari pihak Muslim. Gereja-gereja ini mulai bertambah besar dan 
pada akhirnya tidak dapat disembunyikan. Sekarang banyak orang tahu 
bahwa cukup banyak orang-orang Kabyle menganut agama Kristen. Malahan 
beberapa tahun yang lalu pemerintah Aljazair mengumumkan bahwa paling 
sedikit ada 7.000 warga Kristen Kabyle. Beber apa warga Kabyle telah 
memulai pekerjaan penterjemahan sehingga muncullah bahasa Kabyle dalam 
bentuk tulisan. Buku pertama yang dibuat dalam tulisan Berber Kabyle 
adalah Alkitab Perjanjian Baru dan film pertama yang telah 
diterjemahkan adalah film Yesus. Bahkan sekarang telah dibuat kaset-
kaset pujian penyembahan. Dan dalam waktu singkat, seluruh Alkitab 
(PL-PB) dalam bahasa Kabyle akan selesai dicetak. Warga Kabyle adalah 
orang-orang yang pemberani, dan bersedia membagikan iman mereka kepada 
sesamanya. Jelas sekali, suatu kebangunan rohani terjadi. “This Holy 
Seed” karangan Robin Daniel adalah sebuah buku yang sangat bagus 
menceritakan sejarah orang Kristen mula-mula di Afrika Utara (terbitan 
Tamarisk Press di Inggris). Anda juga dapat menemukan lebih banyak 
informasi mengenai Ka-bylia pada website (non-Kristen): www.kabyle.com 

POKOK DOA

* Ucapkan syukur kepada Tuhan atas Gereja Kabyle. Panjatkan doa-doa 
Paulus di Kol 1:2b-12, dengan menerapkannya untuk Gereja Kabyle. 

* Doakan agar gereja-gereja muda tetapi penuh semangat ini dikuatkan 
melalui program-program pelatihan yang sudah mulai berjalan. 

* Doakan supaya terjalin hubungan yang akrab dan lebih baik di antara 
para pemimpin gereja. Kerjasama yang menjanjikan sudah dimulai dan 
perlu untuk bertumbuh. 

* Doakan agar orang-orang Kristen Kabyle ini mendapatkan visi yang 
lebih besar lagi untuk menjangkau suku-suku Muslim lainnya di Aljazair 
dan sekitarnya. Biarlah mereka membawa berkat Abraham ke manapun 
mereka pergi (Gal. 3:8-14).

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org