Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/13

Doa 40 Hari 2006 edisi 13 (26-9-2006)

Tashkent, Uzbekistan

                      Selasa, 26 September 2006

TASHKENT, UZBEKISTAN
====================

Populasi: 2.300.000+ (perkiraan 2005)

Tashkent, adalah ibukota Uzbekistan, terbentang di sebuah oasis besar
di samping Sungai Chirchik di kaki bukit pegunungan Tian Shan. Salah
satu dari kota tertua dari Asia Tengah, Tashkent menjadi pusat
perdagangan dan tempat peristirahatan. Para pelancong dan karavan
menyegarkan diri mereka di sana setelah melintasi pegunungan dan
padang gurun antara Samarkand/Bukhara dan China di Jalan Sutra.

Pada tahun 1966, kota dihancurkan oleh gempa bumi yang besar (7,5
skala richter). Lebih dari 300.000 orang kehilangan rumah, tetapi
usaha pembangunan kembali sangat berhasil. Kota Tashkent modern adalah
satu-satunya di Asia Tengah yang memiliki sistem kereta bawah tanah.
Walaupun sekitar 50% penduduk Tashkent adalah orang Uzbek, kota ini
juga menjadi rumah bagi sejumlah orang Rusia (30%), Tatar, Tajik,
Kazakh, dan kelompok minoritas Korea. Tashkent memiliki pengaruh besar
atas wilayah itu dengan posisinya yang penting sebagai penghubung
transportasi dan pusat industri terbesar di Asia Tengah.

Mayoritas penduduk Uzbek sangat memperhatikan anggota keluarga mereka
dan senang menjamu orang yang datang. Pepatah Uzbek berbunyi, "seorang
tamu harus dihormati lebih dari ayahmu sendiri", mengandung dua makna.
Pertama, keramahtamahan memiliki nilai yang tinggi. Orang Uzbek
dikenal dengan istilah mereka, "Apa artinya sebuah rumah, jika tidak
untuk menerima tamu? Kita harus memperhatikan semua yang Tuhan bawa ke
pintu rumah kita." Kedua, pepatah juga menjelaskan kepada kita bahwa
keluarga bernilai tinggi. Otoritas ayah atau ibu sangat tinggi, dan
anak-anak diharapkan untuk memperhatikan orang tua mereka selama
hidup.

Sampai invasi orang-orang Arab pada abad ke-8, kepercayaan di wilayah
Tashkent adalah animisme dan Zoroastrianis. Hari ini, kebanyakan
penduduk Uzbek adalah Islam Sunni yang juga mempraktekkan animisme.
Lebih dari 60% penduduk berlatar belakang Islam. Sebagian mengakui
tidak punya kepercayaan, ini hasil dari pengaruh Komunis.

Dalam Tashkent kebanyakan etnik-etnik minoritas Eropa (Rusia dan
sebagainya) menyebut diri mereka Kristen. Bagaimanapun juga kurang
dari 10.000 orang percaya yang sungguh menghidupi iman mereka dalam
berbagai denominasi. Ada beberapa persekutuan orang-orang Uzbek di
Tashkent yang kecil namun berkembang, (secara keseluruhan ada sekitar
5.000 -10.000 orang percaya Uzbek). Menginjil kepada orang Islam
secara umum maupun pribadi dilarang. Aniaya terhadap orang percaya
yang mempraktekkan iman mereka baik dari pemerintah dan juga
masyarakat sangat nyata dan orang-orang percaya Uzbek diperlakukan
dengan kasar termasuk dipukul dan disiksa.

POKOK DOA

* Tashkent dipersiapkan untuk gerakan penanaman gereja, dengan melatih
  orang-orang percaya dengan benar. Berdoa agar seluruh 11 distrik
  kota akan diinjili.

* Orang-orang percaya Uzbek belajar menjadikan rumah mereka sebagai
  tempat beramahtamah bagi tubuh Kristus. Berdoa agar orang percaya
  Tashkent akan menjadi lebih aktif, berani, bergairah dan hidup
  dipenuhi Roh Kudus.

* Beberapa orang percaya memiliki visi untuk memberitakan Injil
  melalui Asia Tengah. Berdoa agar gereja akan bergerak dari Tashkent
  dan menjadi duta kesembuhan di negeri yang terluka ini.

POKOK DOA INDONESIA

* Rumpun Kaili dengan suku-sukunya: Buol, Dampalesa, Dondo, Kaili
  Ledo, Kaili Unde, Toli-toli, Tomini.

* Kota-kotanya: Palu, Toli-toli, Limboto, Gorontalo.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org