Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/12

Doa 40 Hari 2004 edisi 12 (16-10-2004)

"Umah"/ Kiblat

                       Sabtu, 16 Oktober 2004

"UMMAH"/KIBLAT
==============

Pada hakikatnya, budaya dan masyarakat Islam di seluruh dunia lebih 
menekankan semangat kebersamaan. Sikap individualistis dari bangsa-
bangsa di Barat sangat bertolak belakang dengan semangat kebersamaan 
(group mentality) Muslim. Hal itu akan segera tampak dalam 
percakapan, kekerabatan dan kegiatan agama mereka. Puncak ekspresi 
kebersamaan (korporat) komunitas Islam adalah yang disebut 
"Ummah". Kata dalam bahasa Arab itu dapat diartikan 
sebagai "bangsa, masyarakat, angkatan, atau komunitas." Al 
Quran memakai kata itu menunjuk kepada kelompok- kelompok masyarakat 
(people), terutama orang-orang yang setia terhadap Nabi Muhammad dan 
ajaran-ajarannya. Umat Islam di seluruh dunia memakai kata tersebut 
untuk menggambarkan komunitas Islam sedunia ("Umat"). 
Banyak warga Muslim bercita-cita di kemudian hari seluruh umat 
manusia akan menjadi bagian dari Umat Islam, seperti dikehendaki 
oleh Allah. Namun di sisi lainnya, banyak warga Muslim yang 
menyadari bahwa di mana-mana di seluruh dunia umat Islam sangat 
sulit untuk diajak bersatu, bahkan berkelahi di antara mereka, 
mereka pun kecewa dan impiannya untuk menjadi sebuah Umat tinggal 
sebagai mimpi. Beberapa orang Islam berkata, "Banyaknya 
penderitaan, pertikaian, kekacauan dan selisih pendapat di kalangan 
Ummah Islam disebabkan kurangnya pemahaman mengenai Islam dan 
kurangnya pengenalan satu sama lain."

Bagi masyarakat Islam kebersamaan sebagai Ummah khusus dirasakan 
ketika mereka naik haji ke Mekah. Setiap tahun perjalanan ziarah ini 
yang mencapai puncaknya 70 hari sesudah hari raya Qurban atau Idul 
Adha (Eid al-Adha) dan sehabis bulan Ramadhan, orang-orang Muslim 
datang berduyun-duyun dari seluruh penjuru dunia. Jumlah orang yang 
(setiap tahun) benar-benar datang berziarah ke Mekah sesungguhnya 
relatif sedikit (dibandingkan jumlah warga Muslim sedunia). Namun 
karena setiap hari umat Islam di seluruh dunia selalu bersembahyang 
dengan arah menuju Mekah, maka melalui sembahyang yang dilakukan 
setiap hari serta sembahyang Jum`at di mesjid setempat banyak orang 
merasakan kebersamaan mereka dengan umat Islam sedunia. Di seputar 
bumi pada waktu-waktu yang ditentukan seluruh Ummah memanjatkan doa-
doa mereka ke arah Mekah. Di setiap gedung mesjid terdapat tanda 
khusus (Kiblat) yang menunjuk ke arah Mekah. Bahkan kini sudah 
dijual tikar sembahyang yang dilengkapi sebuah kompas untuk 
menunjukkan arah ke Mekah.

Ketika bersyafaat bagi saudara-saudara yang beragama Islam, 
"kami anjurkan agar semua orang Kristen juga menaikkan doa-doa 
mereka sambil berkiblat ke Mekah." Dengan berkiblat pada pusat 
kekuatan lokasi ini, Imani! terang Tuhan akan menghalau kegelapan 
rohani yang menyelubungi Mekah. Untuk menentukan arah kiblat ke 
Mekah, taruhlah seutas tali di atas bola bumi dengan ujung yang satu 
di lokasi tempat dudukan Anda dan ujung tali lainnya di Mekah, atau 
sebuah kompas untuk menentukan arahnya, atau website di internet: 
http://prayer.al-islam.com. Atau menggelar sebuah peta bumi dan 
memperkirakan arah ke Mekah.

Topik-topik Doa ---------------

* Nyanyikan pujian penyembahan untuk mempersembahkan ibadah kepada 
Tuhan.

* Sementara berdoa, pastikan bahwa Anda terbuka untuk menerima 
inspirasi (ilham) dari Tuhan.

* Proklamasikan bahwa Yesus Kristus adalah Yang Empunya seluruh 
langit dan seluruh bumi (termasuk kota Mekah dan seluruh dunia 
Islam) (Lihat Matius 28:18; Wahyu 5:12-14).

* Sadarilah bahwa ada berjuta-juta orang Islam di seluruh bumi yang 
taat bersembahyang dengan arah kiblat ke Mekah. Coba untuk 
mengidentifikasikan ("menyamakan") diri Anda dengan 
mereka, sambil membayangkan Anda bersama mereka. Anda dapat berdoa 
seperti ini: "Tuhan, Engkau mengenal hati dan pikiran setiap 
orang Islam yang terdapat di dunia. Tolonglah Engkau singkirkan 
kegelapan rohani dari roh dan jiwa mereka, dan terangilah mereka. 
Jamahlah ya Tuhan, setiap orang yang sedang berlutut dan berdoa pada 
saat ini, supaya mereka sungguh-sungguh berkiblat hanya kepada 
Engkau, dan membuka hati mereka untuk menerima keselamatan jiwanya 
melalui Putra-Mu."

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org