Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/12 |
|
Doa 40 Hari 2003 edisi 12 (27-10-2003)
|
|
Senin, 27 Oktober 2003 PANDANGAN ISLAM MENGENAI MANUSIA DAN DOSA ========================================= Dalam agama Islam tujuan hidup manusia bukanlah untuk mengenal Allah atau mendapatkan karakter yang semakin serupa dengan Dia, melainkan untuk mengerti kehendak Allah dan makin patuh terhadap perintah- perintah-Nya. Bagi umat Islam, manusia merupakan puncak dari ciptaan Allah. Manusia adalah perwakilan Allah (khalifa) di bumi. Tetapi pada dasarnya hubungan manusia dengan Allah adalah tidak lebih dari seorang budak atau hamba. Manusia harus mengabdi kepada Allah sebagai Tuannya, melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi hal-hal yang telah dilarang-Nya. Manusia pada dasarnya dipandang sebagai mahkluk yang memiliki kecenderungan agamawi dan oleh karena itu kecenderungan tersebut dapat ditingkatkan atau juga melemah melalui pendidikan. Orang-orang Islam percaya bahwa masalah manusia yang palng mendasar adalah kebodohan/ ketidaktahuan. Manusia itu memang mahkluk yang baik tetapi tidak sempurna. Orang Islam beranggapan bahwa manusia telah diciptakan sebagai makhluk yang lemah dan tidak konsisten. Manusia juga pelupa dan perlu selalu harus diingatkan akan kewajiban-kewajiban agamanya. Karena itu manusia memerlukan lebih banyak pengetahuan tentang hukum- hukum agama agar dapat menyenangkan Allah. Manusia tidak perlu pengalaman "lahir baru" tetapi harus hidup dengan tunduk kepada hukum- hukum (syariah) Islam. Pada intinya pengalaman agama Islam adalah berbagai kegiatan rohani seperti waktu-waktu untuk sembahyang, perjalanan ziarah, pemberian zakat, berpuasa, dan mengucapkan kalimat syahadat. Orang harus selalu memenuhi kewajiban agama dan menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang. Karena pandangan mereka bahwa pada dasarnya manusia itu lemah, pelupa, dan bodoh, maka dosa dilihat hanya sebagai sebuah kesalahan dan bukan sebagai kerusakan moral seperti pandangan Kristen. Umat Islam percaya bahwa mereka menerima pahala dari Tuhan sesuai dengan amal perbuatan mereka. Seringkali seorang Muslim lebih takut kehilangan muka karena kedapatan telah melalaikan kewajiban agamanya, bukan karena hal melanggar hukum moral itu sendiri. Mentalitas seperti ini dapat ditemukan dalam hampir setiap masyarakat Muslim. Orang Kristen percaya bahwa manusia diciptakan menurut gambaran Allah. Allah sendiri menganjurkan manusia untuk menggunakan akalnya, mengambil keputusan-keputusan yang bijaksana, dan bersuka cita mengenai Tuhan dan segala sesuatu yang telah diciptakan-Nya. Menurut pandangan Kristen, manusia diciptakan dalam keadaan baik pada mulanya tetapi kemudian menjadi rusak moralnya karena dosa. Karena itu, untuk umat Kristen, dosa bukanlah sekedar melakukan suatu kesalahan, tetapi lebih menunjukkan bahwa seseorang telah hidup dalam cara yang bertentangan dengan karakter Allah. Melalui Perjanjian Baru Allah ingin mengubah keberadaan kita, membawa kita supaya kembali sesuai dengan sifat dan karakter Allah (Roma 12:1-3). Warga Muslim mengalami kesulitan untuk mengerti salib Kristus. Salah satu sebabnya karena mereka tidak mengerti konsep manusia dan dosa. Para utusan Injil dan umat Kristen pada umumnya memerlukan hikmat, keberanian dan keuletan yang sungguh-sungguh untuk dapat menjelaskan kepada warga Muslim tentang apa yang telah dilakukan Allah untuk manusia dan untuk meluruskan pandangan mereka tentang hakikat dosa. POKOK DOA * Bersyukur kepada Tuhan karena telah menciptakan kita menurut gambaran-Nya (Kejadian 1:26). Melalui Kristus Allah telah memperbaharui (memulihkan) gambaran-Nya dalam kita dan kita diamanatkan untuk meniru Dia (Efesus 4:31-5:2). Allah telah merancang kita sedemikian rupa sehingga kita akan menjadi anak- anak-Nya (Yohanes 1:12-13; Roma 8:16, 21; 1Yohanes 3:1-2,10). * Berdoa bagi umat Islam agar Roh Kudus memberi pewahyuan kepada mereka tentang hakikat dosa (Yohanes 16:8). * Berdoa agar para utusan Injil dan umat Kristen pada umumnya diberi hikmat, keberanian, dan keuletan dalam menjelaskan pandangan Kristen mengenai manusia dan dosa kepada orang-orang Muslim.
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |