Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/11 |
|
Doa 40 Hari 2004 edisi 11 (15-10-2004)
|
|
Jumat, 15 Oktober 2004 FOKUS DOA BAGI ISLAM dan GERAKAN MISI ===================================== Halaman-halaman berikut berisi pengantar singkat mengenai beberapa konsep dalam Islam dan mengapa ada gerakan misi. Hal-hal tersebut mungkin bukan hal terpenting yang perlu Anda ketahui mengenai Islam atau kegiatan misi. Tetapi tema-tema itulah yang dipilih oleh staf redaksi kami tahun ini. Anda bisa menemukan lebih banyak informasi mengenai Islam dan cara-cara praktis untuk memberitakan Injil kepada orang-orang muslim, dengan meninjau alamat-alamat website yang tertera di halaman belakang. Kami juga menganjurkan dengan sangat agar para pembaca dan rekan pendoa mempelajari artikel-artikel mengenai Islam yang tercantum di website kami, yaitu www.30-days.net (khususnya artikel mengenai Muslim Worldview - Pandangan Hidup Muslim - di edisi online 2003 kami, juga artikel "Tuhan Mencintai Orang-orang Arab"). Artikel pertama dalam bagian yang merupakan "Fokus" ini adalah mengenai Kasih Allah sebagaimana itu terungkap dalam Al Quran. Jelas ada perbedaan antara kepercayaan Kristiani dan Islam dalam hal ini. Meskipun artikel ini dibuat sekadar sebagai informasi bagi pembaca, siapa tahu artikel ini juga akan memotivasi doa Anda dalam minggu- minggu mendatang. Orang-orang Islam sungguh memerlukan suatu pewahyuan yang jelas mengenai Kasih Ilahi. Jumat, 15 Oktober 2004 ISLAM: AGAMA YANG MILITAN ATAU CINTA DAMAI? =========================================== Benarkah agama Islam itu cinta damai atau apakah ia lebih mengarah kepada kekerasan? Kedua-duanya! Sesungguhnya para penganut Islam menaruh sikap yang sangat beragam. Sebagian berpikiran liberal dan menganut nilai-nilai demokratis dan pluralis, sedangkan yang lainnya masuk kelompok fundamentalis yang berjuang aktif untuk reformasi (perubahan) dalam tatanan masyarakat, sedangkan sebagian yang lain lagi adalah kaum ekstremis militan yang tidak segan-segan menggunakan kekerasan. Aktivis Muslim yang berdedikasi dapat ditemukan di antara kaum konservatif yang cinta damai tetapi juga di antara pendukung teroris jihad. Penting sekali untuk jangan begitu saja menyama-ratakan semua umat Islam dan fundamentalis Muslim. Apakah yang turut memicu bangkitnya Islam yang militan? Pertama, sejumlah peristiwa telah terjadi yang menimbulkan masalah bagi kaum Muslim. Bila mereka teringat kembali akan masa lampau, umat Islam sedih karena tidak mungkin mengalami lagi "zaman keemasan", yaitu masa awal Islam dan keunggulan budaya dan militer Islam dari abad ke-7 hingga abad ke-17. Selain itu, sampai akhir-akhir ini juga mereka merasa dipecundangi kolonialisme/penjajahan Barat. Di seluruh dunia mereka merasa tertekan mengalami keunggulan politik, ekonomi dan militer dari Barat yang identik dengan "agama Kristen". Mereka merasa bahwa umat Islam terus-menerus "dipojokkan" lewat kejadian-kejadian di Israel, Bosnia, Chechnya, Afghanistan dan Irak. Mereka membenci rezim- rezim yang berkuasa secara represif di negara Islam sendiri, yang banyak didukung oleh dunia Barat yang beragama "Kristen". Umat Islam melihat generasi muda mereka terancam sekali oleh bahaya budaya globalisasi Barat (yang dianggap sama saja dengan agama "Kristen") yang bejat secara moral. Banyak orang Islam merasa seperti tak berdaya dan terhina, dan akibatnya hati mereka dipenuhi kedengkian. Kalangan Islamis militan melihat teladan Nabi Muhammad dan ayat-ayat suci Al Quran yang menyerukan untuk berperang melawan "orang- orang kafir" (Sura 2:190f, 9:5, dan lain-lainnya), dan hal itu tampaknya merupakan jawaban satu-satunya terhadap masalah ini. Dalam Al Quran, kekerasan bisa dibenarkan apabila umat melihat dirinya ditindas atau diserang. Petrodolar (dari penghasilan minyak bumi negara-negara Timur Tengah) pun digunakan untuk membiayai perjuangan kalangan Islam militan. Mereka diilhami oleh teladan dari tokoh- tokoh Islam terkenal, yang tidak segan-segan menebus komitmen mereka dengan kematian (seperti Ibn Hanbal, Ibn Taimiyya, dan Sayyid M Qutb, pemrakarsa pertama dari jihad modern, yang akhirnya dihukum mati oleh pemerintah Mesir pada tahun 1966). Boleh jadi, hampir setiap Muslim percaya bahwa pada suatu hari kelak semua bangsa akan tertekuk lutut terhadap Islam. Bagaimana kita dapat mendoakan kalangan Islamis fundamentalis? 1. Pada umumnya fundamentalisme Islam yang suka menggunakan kekerasan menimbulkan dua macam reaksi di kalangan Muslim: di satu sisi, orang- orang makin membenci Barat dan makin menentang pekabaran Injil; di sisi lainnya, ada juga orang yang kecewa berat terhadap Islam dan mulai bersikap terbuka untuk belas kasihan dan damai sejahtera yang ditawarkan Tuhan. Sesungguhnya banyak juga warga Muslim yang menangis melihat tindakan-tindakan kekerasan yang dilakukan demi Islam. Sikap ini terpantau dari percakapan antara para pengguna internet ("chat room"), juga apabila kita mendengar kesaksian demi kesaksian dari sekian banyak warga Aljazair, Iran dan Afghanistan yang memutuskan untuk berpindah agama. 2. Nyatanya, setelah mereka sendiri membaca Alkitab dan mulai mengamat-amati kehidupan umat Kristen, sebagian umat militan Islam mulai mengerti cinta kasih dan pengampunan yang ditawarkan Tuhan kepada mereka. Wawancara yang telah diadakan dengan lebih dari 600 orang percaya dari latar belakang Muslim menunjukkan bahwa faktor- faktor tersebut ikut menentukan pada kira-kira separuh di antaranya. 3. Bahkan, sebagian kalangan fundamentalis mengalami campur tangan Tuhan sendiri, entah melalui mimpi, penglihatan, kesembuhan dari penyakit atau melalui perjumpaan pribadi dengan Sang Al Masih yang telah bangkit dari kematian. Di masa lalu pun Isa Almasih pernah menghadang Saulus yang sedang mengejar-ngejar dan menganiaya umat Kristen (Kisah 9). Apa sulitnya bagi Tuhan untuk mengungkap diri-Nya seperti itu juga kepada para mujahidin Muslim dan orang-orang yang terlibat dengan jihad di masa kini? Ada begitu banyak kesaksian dari orang percaya yang berlatar belakang Islam yang memang menunjukkan betapa seringnya hal itu terjadi. 4. Sesungguhnya, orang-orang Kristen yang mendapat pekerjaan di negara-negara Islam, begitu juga Jemaat-jemaat (gereja) di dunia Barat memerlukan jamahan Tuhan, agar hati umat Kristen itu sendiri dipenuhi dengan belas kasihan dan pengampunan sehingga mampu untuk menjalin hubungan yang bersahabat dengan warga Muslim. 5. Kiranya jemaat-jemaat (gereja) di seluruh dunia perlu memiliki sikap ramah, cinta kasih dan juga kreatif (dengan ide-ide baru) untuk mengekspresikan cinta Tuhan kepada warga Muslim. Sesungguhnya, hanya Rohulkuduslah yang dapat mencelikkan mata hati warga Muslim militan untuk mengerti kebenaran. (Hal ini jangan sekali-kali kita remehkan! Menurut perkiraan Lembaga Nasional Perlindungan Terhadap Konstitusi di Eropa, di negeri Jerman saja terdapat lebih kurang 30.000 orang Islam militan yang akan mudah terpancing untuk melakukan kekerasan dalam situasi tertentu.) 6. Tentu saja kita harus berdoa agar semua rencana destruktif para teroris Muslim digagalkan oleh Tuhan. Kiranya Tuhan memberikan kepada pemerintah-pemerintah di seluruh dunia hikmat marifat-Nya serta juga keberanian politik untuk memerangi para ekstremis tersebut dengan cara yang sewajarnya serta melindungi masyarakat terhadap malapetaka. Kita juga harus rajin berdoa untuk sekian banyak orang yang telah menjadi korban (yang termakan oleh ajaran) Islam militan. 7. Mari kita juga berdoa bagi diri sendiri, supaya umat Kristen sendiri tidak termakan oleh pola-pola sikap nasionalitis dan kebudayaan yang cenderung hanya memihak kepada kepentingan Barat. Berdoalah agar kita sendiri dibebaskan dari rasa takut (jangan lagi memandang semua persoalan dari sikap: mana kawan, mana lawan kita), dan marilah kita melihat kepada warga Muslim militan dari sudut pandang Tuhan. Terutama sekali, kita berdoa semoga Tuhan menganugerahkan kepada kita Cinta Kasih-Nya untuk warga Muslim militan. Bukankah Yesus juga telah disalibkan, kemudian hidup kembali dari alam maut demi membebaskan mereka, dan untuk juga menciptakan perdamaian sejati bagi umat Islam? "Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini." (Yesaya 9:6)
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |