Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/10

Doa 40 Hari 2011 edisi 10 (31-7-2011)

Suku Asahan, Indonesia

  MINGGU¸, 31 JULI 2011

  Suku Asahan¸ Indonesia

  Orang-orang Asahan (disebut juga orang-orang Batubara) berbicara 
  dalam Bahasa Asahan¸ bahasa yang merupakan cabang dari rumpun Bahasa 
  Melayu. Mereka tinggal di pesisir timur provinsi Sumatera Utara¸ 
  tepatnya di wilayah Batubara serta wilayah Asahan dan Labuhan Baru 
  dan perkotaan Tanjung balai. Nenek moyang Asahan dipercaya berasal 
  dari Pagaruyung di Sumatera Barat. Teori migrasi ini terbukti dari 
  kemiripan nama-nama geografis yang terdapat di wilayah Asahan dengan 
  nama-nama di Sumatera Barat¸ seperti penggunaan umum istilah Talawi¸ 
  Tanah Datar¸ dan Pesisir. Orang Asahan tampaknya merupakan keturunan 
  dari pernikahan antara orang Minangkabau dan orang Batak 
  (Simalungun¸ Angkola¸ dan Mandailing).

  Orang-orang Asahan mencari nafkah dengan bermacam-macam cara. 
  Sebagian besar orang Asahan bermata pencaharian nelayan. Wilayah itu 
  sangat terkenal karena perairan yang kaya akan ikan. Beberapa orang 
  Asahan juga bekerja sebagai petani. Hasil utama mereka berupa beras¸ 
  karet¸ dan minyak kelapa. Sedangkan¸ yang lain mendapatkan 
  penghidupan mereka dari menenun kain. Kain Asahan dikenal dengan 
  nama "songket". Kain ini merupakan kain tenunan tangan yang 
  diselang-selingi dengan benang perak atau emas. Fungsi utamanya¸ 
  kain ini digunakan dalam acara-acara khusus. Hijau dan biru gelap 
  adalah warna-warna yang dominan dipakai.

  Orang-orang Asahan merupakan orang-orang Islam. Mereka hidup 
  berdasarkan pola pengajaran religius mereka. Seperti banyak suku 
  Indonesia lainnya¸ terdapat pengaruh dari kepercayaan-kepercayaan 
  animistik tradisional mereka. Mereka memercayai bahwa kepercayaan-
  kepercayaan Islam lahir dari nilai-nilai kebudayaan mereka¸ nilai-
  nilai yang berfokus untuk mewujudkan kehidupan bersama yang teratur¸ 
  harmonis¸ dan saling menghargai.

  Orang Asahan masih memerlukan bantuan untuk membangun wilayah 
  mereka. Mereka perlu diperkenalkan dengan teknologi yang tepat untuk 
  membantu meningkatkan produktivitas. Pelayanan listrik dan 
  persediaan-persediaan air bersih akan sangat mempermudah 
  perkembangan di wilayah mereka.

  Pokok Doa:

  1. Berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan menguatkan¸ mendorong dan 
  melindungi orang-orang Kristen yang hidup di tengah-tengah komunitas 
  orang Asahan. Berdoa supaya orang-orang Kristen Asahan berani dalam 
  kesaksian mereka mengenai Tuhan Yesus Kristus.

  2. Berdoalah supaya tradisi budaya Muslim tradisional di sana 
  dilunakkan¸ sehingga membuka jalan bagi Injil untuk diberitakan di 
  antara orang Asahan. Berdoalah agar kuasa Islam yang mengikat orang 
  Asahan selama beberapa generasi dapat dilepaskan.


  Kontak: < doa(at)sabda.org > 
  Berlangganan: < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > 
  Berhenti: < unsubscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > 
  Arsip: < http://www.sabda.org/publikasi/40hari > 
  (c) 2011 oleh e-DOA dan "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org