Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/10 |
|
Doa 40 Hari 2006 edisi 10 (23-9-2006)
|
|
Sabtu, 23 September 2006 BENCANA ALAM DI INDONESIA ========================= Indonesia seakan terus menerus mendapatkan perhatian yang berkesinambungan, baik dari penduduk negeri ini, pemerintah dan juga secara Internasional. Alam seakan tak lagi ramah di negeri ini. Bagaimana tidak! Gempa bumi dan Tsunami yang melanda Aceh dan Nias pada 24 Desember 2004, telah menelan korban ratusan ribu jiwa, telah meninggalkan generasi yang sangat terluka. Banyak yang kehilangan anggota keluarganya, anak-anak yang tidak lagi berayah dan beribu, wanita-wanita kehilangan suami, kehancuran kota dan kerugian material yang sangat banyak. Belum cukup sampai di situ, gunung berapi yang aktif di Jawa Tengah telah menggelisahkan dan membuat panik masyarakat di sekitarnya. Berbagai antisipasi untuk menyelamatkan manusia dilakukan. Namun tanpa diduga-duga, tiba-tiba gempa bumi menggoncang Yogyakarta dan sekitarnya, yang kembali menelan ribuan jiwa yang meninggal, kehilangan anggota keluarga, kehancuran dan berbagai kerusakan. Jawa Timur yang nampaknya tenteram, tiba-tiba dihebohkan dengan lumpur panas yang keluar dari dalam perut bumi sejak 29 Mei 2006 dan terus menerus menimbulkan keresahan dan kepanikan penduduk sekitarnya. Pantai Pangandaran dan sepanjang Pantai Selatan P. Jawa, tiba-tiba diterjang Tsunami yang juga menelan ratusan korban jiwa dan kerugian lainnya. Perhatian untuk menolong korban di Sumatera dan Jawa belum juga tuntas, datang banjir bandang yang melanda Sulawesi Selatan dengan merusak ribuan hektar tanah dan menghanyutkan rumah-rumah penduduk. Kalimantan seakan tidak mau ketinggalan, kebakaran hutan dan pencemaran udara masih saja mengangkasa pulau tersebut, bahkan berdampak pada negara tetangga Singapura dan Malaysia. Belum terhitung, bencana-bencana alam di pulau-pulau yang lain juga menelan korban. Di sisi lain bukan saja air yang melimpah dan menimbulkan bencana, tapi kekurangan air alias kekeringan juga melanda Jawa Tengah. Gerombolan monyet yang tidak lagi mendapatkan makanannya di hutan, menyerbu perkampungan penduduk untuk melibas pisang mentah, kelapa muda bahkan masuk ke dapur penduduk untuk mengambil makanan. Entah kondisi apa lagi yang akan kita hadapi dalam hari-hari ke depan. Akankah semuanya berakhir? Alkitab mengatakan semuanya barulah tanda- tanda akhir zaman. Alkitab mengajarkan kepada kita untuk memperhatikan tanda-tanda zaman (Mat. 24:3-44). POKOK DOA: * Berdoa agar semua peristiwa yang terjadi memberikan kesadaran manusia akan adanya Tuhan. * Berdoa mohon Tuhan menghibur dan menyembuhkan trauma-trauma, luka- luka dan kekecewaan dari mereka yang mengalami dampak dari bencana tersebut. Khususnya mereka yang kehilangan anggota keluarganya. * Berdoa bagi umat percaya yang bekerja dan melayani di tengah-tengah kehancuran yang ada agar dipakai oleh Tuhan menjadi alat kesembuhan dari-Nya. * Berdoa bagi pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan tenaga- tenaga lapangan agar memiliki takut akan Tuhan, dan mengerjakan seluruh tugas pembangunan dan pemulihan infrastruktur sesuai yang telah ditetapkan dan disepakati.
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |