Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/40hari/10 |
|
Doa 40 Hari 2004 edisi 10 (14-10-2004)
|
|
Kamis, 14 Oktober 2004 MELAYU BRUNEI ============= Melayu Brunei adalah nama panggilan yang digunakan untuk sebagian orang yang mempunyai hubungan yang kuat dan merupakan kelompok asimilasi dari kumpulan warga Brunei. Yang terbesar adalah kelompok Melayu dan Kedayan. Beberapa kelompok kecil lainnya adalah Melayu Creole yang terendah, Kiput, Kayan, dan juga Bisaya, yang adalah bagian dari Melayu Brunei. Meskipun secara kebudayaan dan agama mereka berhubungan dengan Melayu dan Islam, namun ada beberapa ciri kebudayaan dan bahasa yang membedakan mereka dari sebagian besar populasi Melayu di Malaysia dan Singapura. Mayoritas Melayu Brunei hidup di Ibu Kota Bandar Seri Begawan yang terletak di distrik Muara atau Brunei dan pada daerah perbatasan negara Brunei Darussalam. Mereka menulis dalam bahasa Malaysia, namun berbicara dalam bahasa Melayu Brunei. Kebudayaan dan busana dari berbagai kelompok kadang berbeda, karena adat (semacam hukum tidak tertulis) yang telah menjadi kebiasaan rutin pada desanya masing-masing. Kesultanan Islam secara intensif mengontrol perminyakan dan gas alam. Sebagai penduduk asli tanah tersebut, Melayu Brunei umumnya menikmati kehormatan pribadi yang adalah hasil kemakmuran dari negara tersebut, seperti pendidikan dan pelayanan kesehatan gratis yang dibangun dengan sangat baik. kemudahan bagi pegawai pemerintah, baik untuk memasuki perguruan negeri, jaminan perumahan, dan juga makanan mereka. Penguasa Islam Melayu Brunei Darussalam mengharuskan semua orang Melayu Brunei diakui sebagai 100% Muslim Shafi aliran Sunni saat mereka lahir. Orang Melayu Brunei menjalani dan tradisi Islam. Hal tersebut memungkinkan Brunei memiliki Masjid di setiap kilometer, lebih dari negara lain manapun di dunia. Kehidupan keagamaan mereka berdasarkan kelima rukun Islam: mereka mengakui bahwa tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah rasul Allah. Mereka juga menjalankan sembahyang lima kali dalam sehari, memberikan sedekah kepada fakir miskin, berpuasa pada saat bulan Ramadhan, dan berusaha setidaknya sekali seumur hidup untuk menunaikan ibadah haji ke Mekah. Banyak dari kelompok orang Melayu Brunei menganggap kelompok lainnya sebagai Muslim. Kualifikasi ini sebenarnya lebih bersifat kebudayaan dari karakteristik Kepercayaan pribadi sangat sering dipengaruhi oleh kepercayaan tradisi dari nenek moyang mereka. Secara kehidupan umum, orang Melayu Brunei terlihat cukup baik. Negara mereka kaya dengan minyak dan gas alam dan Sultan mereka sangat bermurah hati, tapi sumber mineral bisa saja menjadi kering. Walaupun Melayu Brunei memiliki banyak sumber daya alam, mereka tidak mempunyai gereja karena belum ada orang Kristen Melayu Brunei. Topik-topik Doa --------------- * Berdoa agar Tuhan mengirim para duta-Nya untuk pergi dan bekerja di tengah orang Melayu Brunei yang pada pada saat yang sama akan menyediakan orang-orang yang bersaksi. * Berdoa agar Tuhan berkenan menampakkan diri-Nya kepada tokoh-tokoh berpengaruh dalam masyarakat Melayu Brunei (Kisah 9:1-19a). Doakan agar ada Saulus-Saulus (pembenci dan penganiaya umat percaya) yang mengalami perjumpaan pribadi langsung dengan Tuhan Yesus disaat mereka menjalani bulan suci 2004 ini. * Berdoa agar Tuhan mempersiapkan umat percaya di Brunei dan sekitarnya untuk siap menolong setiap orang Melayu Brunei yang membutuhkan bimbingan lanjutan.
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |