Mengasihi Anak dengan Memahaminya


Jenis Bahan PEPAK: Tips

Guru yang mengasihi murid-muridnya, harus memahami dan mengenali dengan baik setiap anaknya. Seperti gembala yang baik mengenali domba-dombanya, mengenali namanya, keturunan dari domba yang mana, kekhasan/ciri fisiknya, makanan kesukaannya, kelemahannya, ciri khas karakternya, kebutuhan vitaminnya, dan sebagainya. Demikian juga seorang guru yang penuh kasih harus mengenali setiap anak di kelasnya.

Bagaimana kita dapat memahami dan mengenali setiap anak yang ada di kelas kita?

  1. Tentukan guru wali setiap anak.
    Bila di sebuah kelas terdapat misalnya dua puluh anak yang dilayani oleh dua orang guru, maka setiap guru menjadi guru wali dari sepuluh anak saja. Jadi, fokus perhatian dari tiap guru adalah kesepuluh anak walinya saja. Dengan sistem ini diharapkan anak lebih mendapat perhatian, karena setiap anak mempunyai seorang yang memperhatikannya secara khusus. Jika sistem ini tidak diterapkan, maka biasanya guru merasa tidak bertanggung jawab pada masalah seorang anak. Dengan kata lain, akan ada anak yang tidak mendapatkan perhatian yang semestinya.

    Dengan sistem guru wali ini, setiap guru akan dapat dimintai pertanggungjawaban atas keadaan setiap anak yang menjadi anak didiknya. Hal ini tidak saja akan membuat para guru menjadi lebih bertanggung jawab, lebih terbeban serta lebih mengenal anak, tetapi juga akan membuat mereka semakin mencintai anak-anak didiknya, dan akhirnya semakin mencintai pelayanannya. Sementara itu, setiap anak akan merasakan perhatian yang penuh dari guru walinya masing-masing. Tentu saja, pembagian tugas di antara para guru ini tidak boleh membuat guru tidak memperhatikan anak lain di luar walinya. Namun, pembagian ini semata-mata untuk mengefektifkan perhatian, agar anak-anak tidak merasakan adanya diskriminasi perhatian. Pembagian tugas ini juga jangan sampai menyebabkan adanya perpecahan di antara guru. Marilah kita bersikap dewasa dalam pelayanan. Pembagian tugas itu penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kita.

  2. Kunjungi setiap anak, kenali pribadi anak, dan keluarganya.
    Tugas guru wali anak adalah mengenali anak tersebut. Untuk memperdalam pengenalannya, guru wali perlu mengunjunginya, memahami perilakunya di rumah, memahami keadaan orang tuanya, keluarganya, situasi dan kondisi rumah, dan berbagai informasi penting yang dapat diperoleh dari seluruh keluarga. Setelah itu, guru wali mengisi data setiap anak yang menjadi anak didiknya. Masing-masing anak dibuatkan sebuah kartu data pribadi.

    Ingat kartu ini bersifat sangat rahasia. Hanya guru kelas yang boleh tahu isinya.

    Kerahasiaan data ini sangat penting. Guru adalah gembala yang tidak bertanggung jawab jika ia menceritakan data pribadi anak didiknya kepada orang lain yang tidak berkepentingan di sekitarnya. Sebagai seorang konselor, saya sendiri selalu berusaha menjaga kerahasiaan data para konseli saya, bahkan isteri saya pun tidak boleh tahu. Demikian juga data anak merupakan data rahasia yang suami/isteri/keluarga/sahabat kita sendiri tidak boleh tahu.

  3. Pengumpulan hasil pengenalan.
    Bersama guru-guru lain di kelas yang sama, pelajari, diskusi, dan catatlah semua data tersebut dengan sebaik-baiknya.

  4. Dokumentasikan kartu-kartu data pribadi anak.
    Agar tidak hilang, semua data perlu dibukukan atau disimpan sebagai "file" dokumen penting untuk kelas. Dokumentasi yang baik akan sangat membantu evaluasi rutin di kemudian hari. Kartu-kartu tersebut akan berfungsi seperti kartu pasien seorang dokter, yang sangat penting sebagai pegangan untuk tindakan medis di masa yang akan datang. Demikian juga guru perlu menyimpan dengan baik kartu pribadi anak agar setiap saat dapat menjadi pegangan bagi guru untuk membuat tindakan/program kegiatan kelas Sekolah Minggu.

  5. Evaluasi rutin perkembangan data pribadi anak.
    Guru wali harus selalu mengevaluasi kembali (meng-update) data- data penting setiap anak secara rutin. Pengevaluasian setidaknya dilakukan setiap bulan sekali. Dengan demikian, perkembangan setiap anak akan dipantau paling tidak sebulan sekali. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada perkembangan yang positif. Jika belum ada perkembangan yang positif, perlu dievaluasi. Perlu juga dievaluasi apakah arah pembinaan selama ini sudah berjalan baik sebagaimana diharapkan (untuk menjawab kebutuhan anak), dan apakah perlu dilakukan perubahan arah/desain pembinaan? Langkah perubahan apa yang perlu diambil? Semua ini menjadi tugas para guru di kelas untuk mengevaluasinya.

Kategori Bahan PEPAK: Guru - Pendidik

Sumber
Judul Artikel: 
Mengasihi Anak Dengan Memahaminya
Judul Buku: 
Mereformasi Sekolah Minggu: 8 Kiat Praktis Menjadikan Sekolah Minggu Berpusat pada Anak
Pengarang: 
Paulus Lie
Halaman: 
6 - 10
Penerbit: 
PBMR Andi
Kota: 
Yogyakarta
Tahun: 
2003

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PEPAK

Komentar