Menjadi Garam dan Terang dalam Pekerjaan

Ditulis oleh: Ryan

Gambar: Terang

Ada fakta menarik tentang identitas orang Kristen yang disebut sebagai garam dan terang dunia. Menurut Pdt. Benyamin Intan, "Garam berarti kita tidak sama dengan dunia yang menuju kepada pembusukan. Terang berarti, kita tidak sama dengan dunia yang menuju kepada kegelapan." Ini berarti bahwa dalam kehidupan Kristen kita, seluruh cara hidup kita harus serupa dengan Kristus. Tidak hanya menyangkut masalah prinsip semata, setiap orang Kristen pun dituntut untuk menunjukkan sikap hidup baik dalam keluarga, pelayanan, atau pun saat bekerja. Dalam bahasan ini akan difokuskan pada bagaimana orang Kristen mencerminkan garam dan terang saat bekerja. Dalam Perjanjian Lama, kata bekerja memakai kata Avodah. Secara literal, kata ini berarti "bekerja". Selain itu, kata ini juga dipakai dalam aktivitas melayani dan mempersembahkan kurban di Bait Allah. Dengan demikian, Alkitab memakai kata ini untuk menunjuk dua hal, yaitu bekerja dan ibadah. Dalam budaya orang Ibrani, aktivitas di dunia kerja dan di Bait Allah merupakan tindakan yang sama, keduanya merujuk pada penyembahan kepada Tuhan. Hal ini dipertegas oleh Jansen Sinamo yang menyatakan bahwa, "Apa pun bentuk pekerjaan yang kita lakukan, itu harus senantiasa menjadi perwujudan Kerajaan Allah di bumi." Bagaimana menerapkan aktivitas dan kesempatan saat bekerja menjadi ibadah kepada Tuhan?

Berikut ini tip untuk memiliki etos kerja yang baik saat bekerja.

1. Lakukan lebih dari apa yang seharusnya.

Sebagai orang Kristen, kita dituntut untuk berani tampil beda lewat pikiran, perkataan, dan perbuatan kita. Dalam mengerjakan pekerjaan apa pun juga, kita harus memiliki standar yang lebih baik dan lebih tinggi daripada yang seharusnya. Sebagai contoh, kalau kita bisa mengerjakan pekerjaan itu pada level terbaik kita, mengapa kita mengerjakannya dengan standar yang biasa saja? Kita harus dapat bekerja lebih keras lagi untuk mencapai hasil yang lebih baik. Prinsip utama yang harus kita pegang saat bekerja adalah mengerjakan pekerjaan dengan baik, bukan untuk mendapat pujian dan penghargaan, bukan pula agar kita merasa nyaman dengan diri sendiri. Motivasi ini memang tidak selalu salah. Akan tetapi, selain hal-hal itu, ada hal yang sangat mendasar -- keinginan untuk melakukan hal dengan baik karena hal itu memang harus dilakukan dengan baik. Mengapa? Karena kualitas pekerjaan yang kita lakukan harus dengan kualitas kerja terbaik, seperti yang tertulis dalam Kolose 3:23, "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."

Sebagai pemimpin Kristen yang memiliki etos kerja tinggi, kita harus memiliki tiga motivasi dasar saat bekerja, antara lain:

- Mengarahkan tujuan kita bekerja hanya demi dan untuk kemuliaan Allah. (1 Korintus 10:31)

- Memusatkan diri pada Kristus (Kolose 3:17)

- Mempertahankan perilaku karakter positif saat bekerja dan mempertanggungjawabkannya kepada Tuhan. (Kolose 3:24)

Prinsip utama yang harus kita pegang saat bekerja adalah mengerjakan pekerjaan dengan baik, bukan untuk mendapat pujian dan penghargaan, bukan pula agar kita merasa nyaman dengan diri sendiri.

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Memiliki perencanaan yang baik.

Bagian yang sangat penting yang menunjang keberhasilan kita saat bekerja adalah perencanaan. Dengan perencanaan yang baik, kita dapat lebih mudah melihat alasan dan pertimbangan mengapa kita melakukan pekerjaan untuk menghasilkan dampak yang maksimal. Rencanakan segala sesuatunya dengan baik. Akan tetapi, jangan menghabiskan terlalu banyak waktu dan hanya berfokus pada sebuah rencana sehingga menghabiskan energi yang tersedia untuk melakukannya. Selain itu, kita juga harus memiliki fokus yang tajam dan penataan tahap-tahap kerja yang cerdas dan kreatif dalam mengejar fokus. Susunlah rencana Anda dan segeralah bertindak untuk mewujudkannya.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat membuat perencanaan:

- Tentukan deadline atau batas waktu penyelesaian.

- Tentukan bagaimana metode terbaik untuk mencapai tujuan yang ditargetkan.

Mengusahakan setiap talenta yang Tuhan berikan.

Kita masing-masing dipanggil untuk sebuah tujuan, baik tujuan yang besar maupun kecil. Bahkan, tidak hanya untuk melakukan sebuah tujuan, tetapi juga diperlengkapi untuk mengusahakan setiap talenta yang diberikan Tuhan. Setiap orang mendapat jumlah talenta yang berbeda-beda. Tujuan Tuhan memberikan talenta tidak lain adalah untuk dimanfaatkan bagi Kerajaan Allah. Oleh sebab itu, kita harus berjuang keras untuk mengembangkan setiap talenta karena itu merupakan aset berharga yang diberikan Tuhan. Kita harus mau memacu diri dan berjerih lelah untuk melipatgandakannya meskipun hal itu tidak mudah dan membutuhkan perjuangan yang keras. Perumpamaan Yesus tentang talenta mengajarkan agar kita tidak hanya bertanggung jawab atas berapa banyak talenta kita, tetapi juga hasil akhir dari apa yang kita lakukan dan yang tidak kita lakukan (baca Matius 25:14-30). Allah telah memberikan potensi yang berbeda kepada setiap orang. Akan tetapi, Dia menuntut hal yang sama dari kita -- tanggung jawab untuk mengembangkannya. Untuk itu, mari kita belajar memberi diri untuk dibentuk Tuhan dalam proses yang dikehendaki-Nya. Gunakan kesempatan dan kemampuan yang kita miliki sebaik-baiknya. Persembahkanlah pekerjaan dan lakukan yang terbaik bagi Dia, itu adalah ibadah kita yang sejati!

Download Audio: Menjadi Garam dan Terang dalam Pekerjaan

Sumber bacaan:
1. ________. "How to Apply the Ethos of the Craftsman to Our Leadership". Dalam http://christianschooljournal.com/?p=1393
2. ________. "Staf YLSA Mengikuti Seminar Etos Kerja". Dalam http://blog.sabda.org/2011/08/19/staf-ylsa-mengikuti-seminar-etos-kerja/
3. ________. "Avodah". Dalam http://sabda.org/publikasi/e-rh/2012/01/13/
Jenis Bahan Indo Lead: 
Kolom e-publikasi: 
Situs: 

Komentar