MISIONARIS MUDA

Meskipun penjajah Soviet meneror negara mereka, anak-anak Rumania berjalan dengan tenang menuju para tentara Rusia, dengan senyum yang percaya diri dan hangat di wajah mereka.

Tentara-tentara itu menyapa mereka dengan baik, mengelus kepala mereka. Setiap prajurit memikirkan anak-anak mereka sendiri, yang terpaksa mereka tinggalkan di Rusia.

"Ambillah permen ini," kata salah satu prajurit sambil memberikan segenggam cokelat kepada remaja-remaja itu, yang dengan semangatnya meraih tawaran yang sulit didapatkan itu.

"Terima kasih, Pak," kata anak-anak itu. "Kami juga punya hadiah untuk Anda." Mereka mengambil dari dalam kantung mereka dan mengeluarkan traktat Injil dan Perjanjian Baru dalam Bahasa Rusia. "Apa ini?" tanya prajurit-prajurit itu. "Ini buku Kabar Baik," kata anak-anak itu dengan mulut penuh cokelat. Para prajurit itu membaca sekilas traktat-traktat itu. Seorang prajurit mengenali buku-buku kecil itu sebagai hal yang berbau religius dan berbahaya. Ia memandang anak-anak itu dengan kepedulian yang dalam pada matanya. Jika orang dewasa memberikan materi itu, ia akan menahan mereka. Namun, bahaya apa yang bisa ditimbulkan oleh anak-anak itu? pikirnya.

Apa yang tidak diketahui prajurit itu adalah bahwa anak-anak itu telah membagikan ratusan traktat dan Perjanjian Baru serta membantu banyak orang dalam pasukan Rusia menemukan Tuhan. Anak-anak itu terdaftar dalam 'pasukan' lain dengan 'peperangan' kekal.

Saat orang dewasa tidak dapat melayani dengan aman, anak-anak berjalan melewati pintu yang terbuka lebar dengan Injil.

Perbedaan antara seorang pesimis dan seorang optimis merupakan perbedaan antara "tidak dapat" dan 'dapat'. Tentu saja, umat percaya di negara-negara yang terlarang secara agama dan negara-negara dengan kebebasan beragama sama-sama menghadapi pintu-pintu yang tertutup. Dalam beberapa negara, memiliki Alkitab berarti hukuman mati. Di Amerika, "pemisahan gereja dan negara" sering diterjemahkan secara ekstrem. Terkadang, fokus kita pada apa yang seharusnya tidak kita lakukan sebagai orang Kristen membuat kita kehilangan kesempatan-kesempatan Tuhan. Kita lebih siap melihat pintu-pintu yang tertutup daripada melihat pintu-pintu yang terbuka. Contohnya, saat para misionaris tidak dapat masuk ke dalam negara-negara yang terlarang, para pekerja 'profesional' direkrut! Kita juga dapat mendukung pekerja Kristen nasional yang tinggal di sana. Pintunya terbuka. Berjalanlah memasukinya.

Diambil dan disunting dari:

Penerjemah: Penerbit: Yayasan Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Surabaya 2005Halaman: 310
Judul asli buku : Extreme Devotion
Judul buku terjemahan : Devosi Total
Penulis : The Voice of the Martyrs
Fintawati Rahardjo dan Ivan Haryanto
Kategori: 

Tinggalkan Komentar