Mengatasi Kesunyian

Salah satu masalah terbesar bagi seorang pejuang bawah tanah adalah bagaimana mengisi kesunyiannya. Kami sama sekali tidak memunyai buku-buku. Tidak hanya tidak ada Alkitab, tetapi juga buku-buku, secarik kertas, dan pensil. Kami tidak pernah mendengar suara dan di sana tidak ada apa pun yang dapat menarik perhatian kami. Kami melihat pada tembok-tembok, hanya itu. Normalnya, seseorang dengan pikiran di bawah keadaan seperti itu akan menjadi gila. Aku dapat mengatakan kepadamu dari pengalamanku sendiri, bagaimana aku menghindar menjadi gila, tetapi ini terlebih dahulu harus mempersiapkan diri dengan latihan kehidupan rohani.

Aku dan banyak tahanan lainnya melakukan seperti ini. Kami tidak pernah tidur pada waktu malam. Kami tidur di siang hari. Sepanjang malam kami melek... kekuatan setan adalah kekuatan malam, dan oleh karena itu, sangat penting untuk melawan mereka sepanjang malam. Berjaga-jaga adalah sangat penting. Di dunia luar, sebagian besar orang tidak berjaga-jaga. Di negaraku, bahkan sebelum Komunis mengambil alih, kami sudah berjaga-jaga.

Di dalam sel isolasi kami melek ketika tahanan lainnya tidur. Kami mengisi waktu kami dengan suatu kegiatan yang begitu berat, yang kami tidak dapat selesaikan. Kami mulai dengan sebuah doa, yang mana kami menjelajahi seluruh dunia. Kami berdoa untuk setiap negara di mana kami tahu nama-nama kota dan individu-individu, dan kami berdoa bagi para pengkhotbah hebat. Doa untuk ini membutuhkan waktu satu sampai dua jam. Kami berdoa bagi para pilot, bagi mereka yang ada di lautan, dan bagi mereka yang ada di penjara.

Alkitab mengatakan pada kita mengenai salah satu kesukaan besar yang dapat kita alami, bahkan di dalam sel penjara sekalipun: "Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita." (Romawi 12:15) Aku bersukacita bahwa ada keluarga-keluarga di suatu tempat yang berkumpul dengan anak-anak mereka, membaca Alkitab bersama, bercanda, dan berbahagia. Di suatu tempat yang lain ada seorang pemuda yang jatuh hati pada seorang pemudi dan mengencaninya; saya bahagia membayangkannya. Di suatu tempat yang lain lagi sekumpulan orang mengadakan persekutuan doa; dan ada seseorang yang belajar; dan seseorang yang sedang menikmati makanan enak, dan sebagainya. Kami dapat bersukacita dengan mereka yang bersukacita.

Setelah selesai menjelajahi dunia, aku membaca Alkitab dari ingatan. Mengingat firman Tuhan adalah sangat penting bagi seorang pelayan Tuhan bawah tanah.

Aku mendapat perasaan fisik bahwa aku sedang didoakan. Bahkan ketika aku tidak tahu apa-apa dan tidak menerima surat satu pun, aku merasakan kehangatan seolah-olah sedang duduk dekat api. Terkadang hal ini terjadi dalam sel penghukuman, yang sangat dingin. Hal ini seperti mendengar seseorang berdoa bagiku dan memikirkan tentang aku. Ini sangat menguatkanku. Sangat sulit untuk dijelaskan... Aku merasa dan tahu bahwa aku tidak dilupakan. Ini cukup untuk membuatku bertahan dalam peristiwa-peristiwa yang paling sulit. (Irina Rathushinkala -- Penyair Kristen yang dipenjara di Uni Soviet sampai tahun 1987)

Diambil dan disunting dari:

Judul buletin : Kasih Dalam Perbuatan, November -- Desember 2009
Penerbit : Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya
Halaman : 2
Dipublikasikan : http://doa.sabda.org/mengatasi_kesunyian
Kategori: 

Tinggalkan Komentar