Dokter Di Atas Segala Dokter

Tanggal 22 Agustus 2007, hari Kamis, saya masih mengikuti kebaktian warga senior, membacakan pengumuman di mimbar, ikut paduan suara Hana Simeon, dan melayani perjamuan suci pada kebaktian itu. Tidak ada yang aneh pada tubuh saya. Bahkan, pukul 13.30 WIB saya masih mengantar istri ke Gawok. Sepulang dari Gawok, yaitu pukul 15.30 WIB, ketika saya ke kamar kecil untuk buang air, saya kaget sekali karena air seni saya bercampur darah segar. Saya tiduran sebentar karena pukul 18.00 WIB saya harus ikut latihan paduan suara Gloria. Namun, sebelum latihan selesai, saya merasa badan saya tidak enak, jadi saya pulang terlebih dahulu.

Sesampai di rumah saya buang air kecil dan saya melihat darah yang keluar bertambah banyak. Saya langsung menghubungi istri saya di Gawok karena sebenarnya malam itu istri saya berencana untuk tidur di Gawok untuk ikut mempersiapkan peneguhan pernikahan adik di gereja. Saya memberitahu istri saya apa yang terjadi dan mengatakan bahwa saya akan ke dokter. Istri saya segera menemui saya ke RS. Yarsis dan mencari dokter yang menangani saya. Saya menjalani serangkaian tes dan dokter mengatakan bahwa saya harus dioperasi laser keesokan harinya.

Tanggal 24 Agustus 2007, saya dibawa ke ruang operasi, jam 05.30 WIB. Ternyata saluran kencing saya tersumbat batu, dan saat dioperasi bukan hanya batu saja yang di keluarkan, tetapi juga gumpalan lain yang merupakan sumber penyakit lain ikut di keluarkan. Anak saya, Diah, dipanggil oleh dokter. Dia mendapat kabar bahwa saya mengidap 4 macam penyakit yang kesemuanya ganas.

Justru saya yang menguatkan anak saya yang menangis saat itu. Saya mengatakan agar percaya kepada Tuhan Yesus karena Ia akan mengambil semua permasalahan setiap umat-Nya yang berserah kepada-Nya. Apa pun yang dikatakan oleh dokter, saya lebih memilih berseru kepada Dokter di atas segala dokter yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Tanggal 27 Agustus 2007, kembali saya masuk ke ruang operasi untuk menjalani operasi laser lagi. Kali ini, saya tambah darah sebanyak 3 botol. Saya tidak diizinkan bergerak karena akan memperbanyak pendarahan yang keluar. Namun, saat itu saya merasakan Tuhan campur tangan karena hari saya penuh dengan ucapan syukur dan tidak merasa takut atau cemas. Tanggal 3 September 2007, saya diizinkan pulang oleh dokter. Tanggal 10 September 2007, saya cek ulang ke dokter. Dan, saat itu hasil pemeriksaan terakhir yang hanya terdiri dari satu kalimat dibaca oleh dokter berulang-ulang. Ia membaca lama sekali. Saya menjadi agak khawatir karena teringat juga bahwa penyakit saya dinyatakan kanker ganas. Akhirnya terucap juga kata-kata dari dokter, "Anda mendapat anugerah dari Tuhan!" "Bapak mendapat mukjizat!" "Semua tidak berbahaya, tidak ganas!"

Diambil dari:

Judul buku : Apakah Tuhan Masih Bekerja Saat Ini?
Penulis : Andreas Sukarno
Penerbit : GUPDI Jemaat Pasar Legi, Solo, 2012
Halaman : 26 -- 27

Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (Markus 2:17)
< http://alkitab.sabda.org/?Mrk+2:17 >

Tinggalkan Komentar