Penyakit yang Menakutkan Itu Disembuhkan Tuhan

Pada tanggal 11 Januari 2013, saya berobat ke dokter kandungan karena ada sedikit keluhan. Bersamaan dengan itu, polip endoserviks yang sudah saya ketahui sejak Juli 2012 ikut diambil dan diperiksa. Pada tanggal 25 Januari 2013, saya kembali ke dokter untuk konsultasi hasil lab. Ternyata ditemukan adanya sel/jaringan abnormal dengan displasia sedang berat (sel prakanker).

Sekeluar dari ruangan dokter, saya sujud berdoa minta petunjuk Tuhan. Sebagai manusia, rasanya saya tidak siap menghadapi vonis bahwa saya mengidap penyakit kanker Serviks/mulut rahim. Oh Tuhan, apa yang saya harus lakukan? Anak saya masih kecil, baru 5 tahun. Memang saya cukup tenang karena percaya Tuhan akan memberikan yang terbaik, tetapi kadang pikiran melemahkan tebersit, "Kalau terbaiknya menurut Tuhan saya harus kembali ke surga gimana?" Ternyata, saya belum siap. Untuk memikirkan bahwa saya harus menjalani hari-hari dengan penyakit tersebut pun saya tidak kuat. Semenjak itu, saya sungguh-sungguh minta belas kasihan Tuhan. Saya benahi hati supaya berkenan kepada-Nya, mencari hadirat Tuhan, dan berusaha menyenangkan Dia serta tetap berusaha untuk sembuh.

Seperti firman Tuhan yang saya dengar selama saya duduk diam, saya menganggap cobaan ini adalah ujian iman, dan saya tahu Tuhan sedang membentuk sekaligus mengingatkan saya untuk lebih menghargai hidup, serta mengajarkan saya untuk lebih dewasa iman. Tidak hanya sekadar memahami Firman saja, tetapi kita harus mampu melakukannya. Tuhan yang berkuasa atas hidup dan mati. Seperti yang dialami Raja Hizkia, sekalipun sudah ditentukan mati oleh Tuhan, tetapi Dia bisa mengubahnya hanya oleh karena belas kasihan-Nya. Tuhan melihat hati, maka mintalah belas kasihan-Nya.

Setelah berkomunikasi dengan suami, kami sehati sepakat untuk meminta doa Bapak Pendeta Handoyo. Lewat SMS, kami janji ketemu malam itu juga pada Kebaktian PA Jumat, 25 Januari 2013 di gedung RMK. Firman TUHAN saat itu sangat hidup sehingga saat kami didoakan kami sangat yakin akan menerima kesembuhan. Doa Pak Pendeta Handoyo sangat singkat bahwa Tuhan akan memberikan mukjizat-Nya. Kalaupun rencana akan berobat keluar, itu hanya untuk membuktikan mukjizat Tuhan untuk disaksikan.

Benar, dokter yang kami temui di luar negeri setelah melakukan cek up menyeluruh (Kolposcopy, Pap smear untuk melihat Virus HPV dan Virus penyebab kanker lainnya, serta membaca Slide & Parafin sisa polyp yang kami bawa), menyimpulkan tidak ditemukan adanya sel kanker serviks. Namun, untuk meyakinkan, kami cek up lagi ke dokter spesialis yang sama (Oncology Gynecolog) di Jakarta. Dan, dinyatakan tidak ada penyakit apa-apa untuk ditakutkan.

Segala puji, hormat, syukur, dan kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus baik, semua rancangan-Nya adalah damai sejahtera. Terima kasih Tuhan Yesus, mukjizat-Mu nyata!

Terima kasih kami kepada Bapak Pdt. Handoyo yang selalu mendoakan kami. Kami juga tidak pernah lupa mendoakan bapak beserta keluarga besar supaya dipakai Tuhan lebih hebat lagi untuk kemuliaan Tuhan. Terima kasihku buat suami tercinta, Bona Damanik, yang selalu menemani serta menguatkan saya lewat doa-doa dan kesaksiannya. Terima kasih juga buat keluarga besarku yang selalu mendukung saya serta kepada anakku tercinta, Brittany Laura, yang dengan doa-doa polosnya membuat saya terharu dan menjadi kuat.

Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau Mahakasih. Amin.

Karena itu, hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan supaya kamu sembuh. Doa orang benar yang dinaikkan dengan sungguh-sungguh, sangat besar kuasanya.(Yakobus 5:16)
< http://alkitab.sabda.ylsa/verse.php?book=yakobus&chapter=5&verse=16 >

Diambil dan disunting dari:

Nama situs : Tabernacle Family Website
Alamat URL : http://www.tabernakel.org/kesaksian/?id=02131301.html
Penulis artikel : Lucy Togas
Tanggal akses : 13 Januari 2016

Tinggalkan Komentar