Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Bagian D: Sebelum dan Sesudah Menikah

Seks: Sebelum dan Sesudah Menikah
Latar Belakang
"Hubungan-hubungan seksual sebelum atau di luar nikah, selalu tidak benar . . . Alkitab menyalahkan segala macam hubungan seks di luar ikatan pernikahan. Kenyataan bahwa norma-norma seks dalam masyarakat makin kendor dan sikap terhadap kehidupan seks makin bebas, tidak berarti bahwa tindakan itu benar!"
_Selesai

Zaman kita ini bisa dijuluki sebagai zaman revolusi seks. Semangat yang tadinya ditandai oleh perlawanan terhadap norma Alkitab dan adat Timur, kini telah berubah menjadi genderang perang para penganjur kebebasan nafsu: "Lakukan apa saja yang kau anggap benar, sejauh itu tidak merugikan orang lain!" Gaya hidup ini dihias pula oleh penampilan menawan, seolah hidup demikianlah yang benar-benar bebas, dewasa, nikmat bahkan sehat.

Tetapi bila kita selidiki baik-baik, akan terlihat betapa ngeri dan jahat akibat-akibat yang ditimbulkannya. Kelahiran anak-anak di luar hukum, kepribadian yang hancur, perceraian, pengguguran kandungan dan berbagai penyakit kelamin yang sebagiannya tak akan mungkin lagi diperbaiki atau disembuhkan.

Secara jelas Allah melarang kelakuan seksual yang tak bertanggungjawab, untuk menghindarkan kita dari akibat-akibat yang membawa bencana. "Tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh ... Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya." (1Kor 6:13,18).

Allah menghakimi pelanggaran susila, tetapi Dia menawarkan kelepasan. Dalam 1Korintus 6:9-11, rasul Paulus menekankan bahwa tak seorang pelanggar susila pun yang akan mewarisi Kerajaan Allah. Tetapi dia juga menambahkan, "beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita." (1Kor 6:1,12).

Seperti halnya dengan dosa-dosa lain, Allah membereskan masalah pelanggaran susila melalui Salib.


Latar Belakang
Ayat Alkitab
Strategi Bimbingan
  1. Nyatakan kepadanya bahwa anda senang dapat melayani dia. Berusahalah menunjukkan bahwa anda memperhatikan dia dan tidak meremehkannya. Jangan menghakimi.
  2. Berusahalah mengerti masalahnya. Dengarkan dengan peka dan bertanyalah hanya untuk lebih mengerti masalahnya. Jangan menarik kesimpulan atau menyodorkan jalan keluar rohani apa pun, sebelum anda memperoleh gambaran yang lengkap.
  3. Tanyakan sikapnya terhadap seks. Perasaan-perasaannya itu akan menjelaskan mengapa dia demikian. Apa sebab-sebab dia terlibat dalam masalah tersebut? Merasa bersalahkah dia atas keterlibatan tersebut? Dosakah itu menurut anggapannya?
  4. Tanyakan apakah anda boleh membacakan bagian-bagian Firman Tuhan tentang seks sebelum atau di luar nikah; Tegaskan bahwa Alkitab adalah dasar yang layak dipercayai untuk masalah-masalah moral. Bacakan sebagian atau semua bagian Alkitab berikut: 1Korintus 6:13,15-20; Kisah 15:20; Efesus 5:3; Kolose 3:5 dan Keluaran 20:14.
  5. Dalam terang Firman Tuhan, tindakan immoralnya jelas tidak memperkenan Allah. Supaya berkenan kepada Dia. Dia harus bertobat dan membuang tindakan-tindakan tak bermoralnya. (Baca 1Korintus 6:9-11). Allah menghukum kelakuan tak bermoral, tetapi Dia mengasihi dan mau mengampuni kita, jika kita mengakui dosa kita dan dengan iman menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

    Jelaskan "Damai dengan Allah", .

  6. Tegaskan bahwa dia harus memutuskan hubungan-hubungan yang mendorongnya terlibat dalam pelanggaran moral. "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1Kor 15:33). Cara terbaik untuk memperoleh persahabatan yang akan menguatkan dia melawan pencobaan, adalah melibatkan diri dalam kehidupan gereja yang mementingkan Firman Tuhan. Dia harus berusaha menjadi seorang Kristen yang sungguh. Tidak adanya hubungan yang baik dengan Kristuslah, penyebab utama masalahnya ini.
  7. Anjurkan dia untuk menghubungi pendeta untuk mendapatkan kekuatan dan bimbingan. Untuk jangka waktu cukup lama, dia perlu bersedia dibimbing terus, agar benar-benar mengalami kebebasan dari pencobaan dan mulai berjalan dalam Tuhan.
  8. Berdoalah dengannya, agar dia mengalami cara bersikap baru dan menjalani kehidupan yang mempermuliakan Allah.

Jika dia seorang Kristen, jelaskan "Pemulihan", . Kemudian, sambil mengikuti langkah-langkah yang sudah dijelaskan di atas, anjurkan dia untuk membaca dan menelaah Firman Tuhan, agar sikap dan kehidupannya dibentuk sesuai Firman Tuhan. Sebagai seorang Kristen, dia harus terlibat penuh dalam gerejanya, dan mencari hubungan-hubungan yang akan menguatkan dia untuk melayani Kristus.


Latar Belakang
Strategi Bimbingan
Ayat Alkitab

"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga la akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan . . . jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil." (1Yoh 1:9 dan 1Yoh 2:1)

"Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh." (1Kor 6:13)

"Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya." (Yes 55:7)

"Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat . . . Marilah, baiklah kita berperkara! -- firman Tuhan -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." (Yes 1:16,18)

Komentar