Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Bagian D: Sakit Jiwa

Sakit Jiwa
Latar Belakang

"Sakit jiwa" umum dipakai untuk mencakup segala jenis gangguan jiwa dan syaraf. Dari mereka yang benar-benar sakit jiwa, ada yang disebabkan oleh gangguan fungsi karena kerusakan otak, penyakit turunan, ketidakseimbangan kelenjar atau kimia, dan sebagainya. Semuanya ini harus diatasi oleh ilmu kedokteran.

Banyak pula yang digolongkan sakit jiwa yang sebenarnya adalah akibat dari sikap-sikap dan tindakan berdosa yang tidak dibereskan. Akibatnya orang bersangkutan dapat memperlihatkan gejala-gejala sakit, tetapi banyak kali gejala-gejala ini disebabkan oleh tekanan masalah-masalah rohani. Kadang-kadang orang sedemikian lebih suka berpura-pura sakit, dari pada menghadapi kenyataan situasi mereka. Mereka akan menyalahkan orang lain dan keadaan sebagai penyebab masalah mereka, untuk membelokkan perhatian dari diri mereka sendiri. "Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan istrinya itu terhadap Tuhan Allah . . . Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan." . . . Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."" (Kej 3:8,12,13).

Jika kita hanya memperhatikan gejala-gejalanya saja atau memaafkan orang tersebut dengan menganggap bahwa "memang sudah demikianlah keadaannya", kita membuat suatu tindakan yang sangat merugikan. Sebenarnya, dia tidak akan pernah merasa baik, sampai dia memperbaiki masalahnya. Tindakan pertama untuk mengalami pemulihan adalah kesediaan memikul tanggung jawab pribadi atas sikap-sikap dan tindakan-tindakannya. "Sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab." (Ibr 4:13). "Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah." (Rom 14:12).

Perubahan dapat terjadi, jika orang bersangkutan mau menghadapi kenyataan: membuka kehidupannya di hadapan Allah, bertobat atas sikap dan tindakan yang salah dan mengakuinya kepada Allah, bertekad untuk membuangnya dan menerima pembaharuan hidup dalam Kristus Yesus.

Banyak kehidupan telah diarahkan ulang dengan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Bila kuasa Firman Allah dan pelayanan Roh Kudus, masuk dalam suatu kehidupan, akan terjadi akibat-akibat yang positif.

"Sangat banyak orang telah dipulihkan menjadi pribadi-pribadi yang utuh melalui Firman Allah. Rasul Paulus menulis pada Timotius: "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2Tim 1:7).

Latar Belakang
Ayat Alkitab
Strategi Bimbingan
  1. Berikan semangat dalam dirinya dengan mengatakan bahwa dia menghubungi tempat yang tepat dan bahwa anda senang dapat melayani dia.
  2. Bersiaplah untuk mendengar, bila orang itu ingin berbicara. Bertanyalah seperlunya untuk merangsang percakapan, sambil berharap bahwa akan muncul sesuatu yang akan memberi anda kesempatan untuk mengusulkan suatu jalan keluar rohani.
  3. Jika anda merasa tepat, tanyakan apakah dia sudah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Jelaskan "Damai dengan Allah", . Penyerahan dirinya akan mengawali suatu kepekaan dan pengertian baru yang akan menimbulkan keinginan dan dorongan untuk menghadapi "sakit jiwanya" sesuai keadaan sebenarnya dan secara mantap.
  4. Dorong dia untuk mulai membaca dan mempelajari Alkitab. Tawarkan Hidup dalam Kristus untuk menolong dia memulai penelaahan Alkitab. Kebiasaan ini akan mengarahkan pikirannya kepada Tuhan, dan akan menciptakan damai sejahtera dalam hatinya (lihat Yes 26:3).
  5. Anjurkan dia untuk belajar berdoa setiap hari.
  6. Bimbing dia untuk melibatkan diri dalam suatu gereja yang mementingkan Firman Tuhan, yang di dalamnya dia dapat turut menyembah, bersekutu dan melayani Kristus. Suatu gereja yang baik adalah tempat yang ideal untuk mengajarkan kepadanya dasar-dasar Alkitab dan cara berdoa serta kesempatan untuk melayani.
  7. Berdoalah secara pribadi dengannya, agar penyerahan dirinya kepada Kristus dapat memberi arah baru pada sikap dan tindakannya, sehingga hidupnya menyukakan Allah. Jelaskan Roma 12:1,2, sambil menegaskan bahwa dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, dia akan menjadi orang yang berpribadi Utuh.
  8. Anjurkan dia untuk mengupayakan bimbingan lanjut dari seorang pendeta atau psikolog Kristen, supaya masalahnya dapat terus ditangani dalam terang Alkitab.

Jika dia seorang Kristen yang masalah-masalah pribadinya belum dibereskan, jelaskan "Pemulihan", dan kemudian langkah-langkah di atas sebagai lanjutannya.


Latar Belakang
Strategi Bimbingan
Ayat Alkitab

"Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya." (Yes 26:3)

"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." (Luk 4:18,19)

"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Rom 12:1,2)

"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus." (Fili 2:5)

Komentar