Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs C3I

Bagian B: Keduniawian

Keduniawian
Latar Belakang

Menduniawi atau berpikiran duniawi, adalah membaktikan diri atau mengasyikkan diri dengan perhatian-perhatian duniawi yang bertentangan dengan kepentingan-kepentingan rohani.

Kristen duniawi tidak perduli pada "segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib." (2Pet 1:3). Sebaliknya, dia ditandai oleh ketidakperdulian rohani, ketidakmantapan dan ketidakdisiplinan. Ibadahnya cemar (Yak 1:26,27) dan bermusuhan dengan Allah (Yak. 4:4). Dia bersahabat dengan dunia (Yak. 4:4). Identitas rohaninya meragukan dan dia "lebih menuruti (mengasihi) hawa nafsu dari pada menuruti (mengasihi) Allah." (2Tim 3:4).

Dia bersikap setengah hati terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kerajaan Allah; karena itu amat mudah dia terjerat oleh pencobaan atau bidat yang menyerangnya. Bibirnya dihias oleh pengakuan-pengakuan doktrin, namun isinya tidak lagi dihayatinya. "Jauhilah mereka itu," nasihat Paulus (2Tim 3:5).

Di pihak lain, Kristen yang bersikap rohani, ialah mereka yang mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya (Mat 6:33). Dia mengambil sikap tegas melawan semangat zaman ini, demi untuk memiliki identitas jelas dengan keluarga Allah. Dia memiliki persepsi dan ketajaman pertimbangan rohani karena dia berdoa dan berjalan dalam Roh (Fili 1:9-11).

Walaupun jauh dari sempurna -- bahkan cukup sering mengalami kelemahan dan keraguan -- dia selalu mencari dan mengalami pembaharuan berulang-ulang di kaki salib Yesus (1Yoh 1:9 dan 1Yoh 2:1). Kerinduan terdalamnya ialah "penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah." (Fili 1:11).

Dia sadar bahwa bersikap rohani menghasilkan "hidup dan damai sejahtera." (Rom 8:6).

"Alkitab mengajarkan bahwa kita harus hidup dalam dunia ini, tetapi tidak ambil bagian dalam kejahatan-kejahatan dunia. Kita harus terpisah dari dunia kejahatan. Bila aku menghadapi hal-hal dunia ini, aku bertanya: 'Apakah ia melanggar prinsip Alkitab? Apakah ia merusak gairah hidup Kristenku? Dapatkah aku meminta berkat Tuhan atasnya? Akan jadi batu sandungankah ia, bagi orang lain? Inginkah aku ditemukan sedang membaca atau melihat hal itu, ketika Kristus datang kedua kali?' Keduniawian tidak menimpa kita secara mendadak dan menghanyutkan kita, seperti air bah. Tetapi cara kerjanya akan seperti tetes-tetes air yang secara perlahan-lahan tetapi pasti melubangi batu yang ditetesinya. Dunia dengan segala kekuatan dan rayuannya, terus menekan kita tiap-tiap hari. Kebanyakan kita akan takluk kepadanya, jika Roh Kudus tidak hidup di dalam kita, menopang dan memelihara kita."
Selesai
Latar Belakang
Ayat Alkitab
Strategi Bimbingan
  1. Jika seorang Kristen bertanya tentang cara untuk menang atas dunia dan bagaimana menjadi pribadi yang bersikap rohani, sampaikan penghargaan atas pergumulannya itu.
  2. Untuk mempersiapkan dia memiliki sikap dan sasaran hidup baru, bimbing dia untuk membuang secara sadar keinginan-keinginan diri dan dosanya, meminta keampunan atas semua itu dan memohon Allah memperbarui kerohaniannya. " . . . Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah... Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan." (Yos 24:15).

    Jelaskan "Mencari Keampunan dan Pemulihan" di 17753, tekankan 1Yohanes 1:9 dan 1Yohanes 2:1. Juga jelaskan Roma 12:1, sambil meminta dia untuk menyerahkan hidup sepenuhnya secara sadar kepada Allah.

  3. Jelaskan padanya untuk bersiap menghadapi kesulitan, pencobaan dan kegagalan: semuanya itu akan datang ketika kita memutuskan untuk menjaga diri kita supaya "tidak dicemarkan oleh dunia." (Yak 1:27). Allah tidak akan mengizinkan pencobaan menghancurkan kita (1Kor 10:13) dan Dia tidak akan pernah meninggalkan atau membuang kita (Ibr 13:5 dan Yoh 14:16).
  4. Anjurkan dia untuk membaca dan mempelajari Alkitab serta berdoa tiap hari dengan setia. Bagi orang yang ingin bertumbuh dalam kasih karunia dan pengenalan akan Yesus Kristus, tidak ada pilihan lain. Dengan terus mempraktekkan kebiasaan-kebiasaan rohani tadi kehausan kita akan kebenaran akan bertumbuh, yang kemudian mendorong kita berulang-ulang balik kepada hadirat-Nya, mengakui dosa, memohon pembaharuan, pertumbuhan dan pengenalan. "Barangsiapa haus baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." (Yoh 7:37,38). Kedua hal ini: haus akan kebenaran dan datang pada-Nya untuk dipuaskan, akan merupakan lingkaran pertumbuhan mutlak dalam kerohanian kita.
  5. Bila kita ingin menjalani hidup dalam Roh tanpa gangguan, kerap kali kita perlu merubah gaya hidup dan lingkaran persahabatan kita. Anjurkan dia untuk menjalin persekutuan dengan sesama Kristen sejati, untuk membentuk ulang, perhatian-perhatiannya dan menyalurkannya melalui pelayanan di suatu gereja yang baik. "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (Ibr 10:24,25).
  6. Berdoalah dengannya, menyerahkan diri secara sungguh-sungguh. Mintalah kemenangan rohani dalam waktu dekat untuk mengokohkan keputusannya itu.
  7. Akhirnya, tantang dia untuk membuat sasaran-sasaran rohani jangka pendek dan mengusahakannya, sambil mengikuti kemajuan langkah-langkah kemenangannya.
Latar Belakang
Strategi Bimbingan
Ayat Alkitab

"Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi, dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita." (Kol 3:1,2,17)

"Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya." (1Yoh 2:15-17)

"Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati." (Fili 3:7-11)

"Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah." (Fili 2:12-16)

"Bersukacitalah dalam pengharapan . . . Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama . . . lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! . . . Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkan kejahatan dengan kebaikan!" (Rom 12:12-21)

"Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur, atau sesuatu yang menjadi batu sandungan untuk saudaramu." (Rom 12:19,21)

Komentar