Masa Depan Cerah 2013

Oleh: Pdt. Samuel T. Gunawan, M.Th

Khotban Ibadah Akhir Tahun 2013
Senin, 31 Desember 2012

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”. - Filipi 4:13 -

Pendahuluan
 
Hari ini adalah hari terakhir dalam tahun ini. Banyak hal yang sudah terjadi dalam hidup kita pada tahun ini. Ada keberhasilan dan ada juga kegagalan. Namun, bukan kah Tuhan menjanjikan kita bahwa Dia akan selalu membawa kita pada keberhasilan (2 Korintus 2:14). Janji Tuhan mengatakan bahwa kita dapat menanggung segala sesuatu. Kata “segala” berarti seluruh masalah, tetapi mengapa kita seringkali patah semangat, bahkan mengalami kekalahan? Karena pada waktu mengalami masalah, kita tidak mengandalkan Tuhan yang memberi kita kekuatan kepada kita.



Perhatikanlah firman Tuhan dalam Yeremia 17:5-8! Ternyata, Tuhan berlaku keras terhadap orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri. Tuhan bukan hanya mempermasalahkan, tetapi bahkan mengutuk orang yang berlaku demikian. Orang yang mengandalkan kekuatannya berarti tidak mengakui kekuasaan Tuhan. Ia bersikap mengesampingkan Tuhan, dan hatinya menjauh dari Tuhan. Orang yang mengandalkan kekuatan manusia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik (Yeremia 17:6). Dikatakan bahwa ia seperti semak bulus (ar’ar). Mungkin adalah jenis tumbuhan juniperus oxycedrus atau tamarix mannifera, jenis semak yang hidup di padang gurun dan karang terjal. Seperti semak ini, hidup kita kering, dan tidak berubah.

Orang yang mengandalkan kekuatan manusia itu seperti orang yang tinggal sendirian di padang gurun. Bayangkan saja jika anda tinggal di padang belantara, gurun pasir atau tanah tandus. Pada ayat 6 dipakai istilah akaba yang menunjuk pada padang belukar di tempat mana hewan buas mencari makan (baca ayub 39:1-7). Bayangkan saja jika anda tinggal di tempat mengerikan seperti itu. Pokoknya, orang yang mengandalkan kekuatan manusia dan dirinya sendiri, kesengsaraan dan kematian menjadi sahabatnya. Hidupnya menjadi terkutuk karena tidak diperkenan Tuhan.

Melangkah Meraih Masa Depan

Sebenarnya, kita tidak perlu khawatir akan tahun mendatang. Jika kita berjalan dengan Tuhan dan mau mengikuti segala perintah-Nya, Dia yang akan membawa kita ke jalan kemenangan. Biarlah tahun yang ada di hadapan kita merupakan tahun kemenangan bagi kita semua dan masa depan kita adalah masa depan yang cerah.

Pertama, Tuhan menjanjikan masa depan yang penuh harapan, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Yeremia 29:11). Tetaplah berada pada yang benar ditengah-tengah kesulitan dan tantangan kehidupan. Ikuti arah mata kompas maka dimanapun kita tidak akan tersesat. Pasti cepat atau lambat kita akan menemukan jalan. Ingat, setiap kemenangan dihasilkan dari pertandingan. Hari terpanjang sekalipun pasti akan berakhir. Setiap masalah pasti ada jalan keluar. Itulah kekuatan harapan. Alkitab berkata, “Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang” (Mazmur 37:5,6).

Kedua, segala perkara dapat kita tanggung didalam Tuhan yang memberi kekuatan. Paulus mengingatkan kita “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13). Kita dapat mengandalkan Tuhan dan kuasaNya. Kuasa Tuhan yang tak terbatas bersumber dari pribadi Tuhan yang Mahakuasa dan tak terbatas. Mahakuasa berarti bahwa Allah kuat dalam segala-galanya dan sanggup melakukan apa saja yang sesuai dengan sifatNya sendiri. Di dalam Alkitab, kata ”Mahakuasa” yang hanya dipakai untuk Allah tercatat 56 kali. Dan kata ini merupakan dasar bagi konsep kemahakuasan Tuhan. Tuhan tidak dibatasi oleh apapun. Tuhan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, Ia tidak dibatasi oleh keadaan, ia tidak dibatasi oleh ciptaaNya. Karena Dia yang menciptakan ruang dan waktu dan seluruh ciptaan yang ada. Dia sanggup melakukan apa saja yang Dia kehendaki yang sesuai dengan sifat atau atributNya yang sempurna. Jadi percayalah kepadaNya bahwa Ia dapat memberikan sebuah mujizat bagi kita yang akan membaikkan kehidupan kita dan memuliakan namaNya. Tuhan memberikan kita kekuatan untuk berhasil. “Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini” (Ulangan 8:18). Paulus mengingatkan bahwa “Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya” (2 Korintus 8:9).

Ketiga, dengan mengendalkan Tuhan maka kita akan disertai dan diberkati. Yeremia menggambarkan keadaan “diberkati’ itu seperti pohon yang ditanam ditepi aliran air, yang bertumbuh subur, dan terus berbuah (Yeremia 17:8). Penggambaran yang sama juga diberikan oleh Daud dalam Mazmur 1:3, “Ia seperti pohon, yang ditanam ditepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil”. Pertumbuhan, kesuburan, buah yang lebat, dan kesuksesan akan mewarnai kehidupan orang-orang yang mengandalkan Tuhan. Hal-hal buruk akan dijauhkan, kita tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering (Yeremia 17:8). Artinya, kemiskinan, kegagalan, sakit penyakit dan kematian akan dijauhkan dari kehidupan kita.

Bagaimana cara mengandalkan Tuhan? (1) hanya menaruh harapan kepada Tuhan (Yeremia 17:7). Fokus iman kita adalah Tuhan. Meskipun saat ini anda berobat dan dirawat dokter, anda harus tetap berfokus kepadaa Tuhan. Kepercayaan anda hanyalah kepada Kristus, Sang Penyembuh. Jangan pernah mengandalkan obat, dokter, dan rumah sakit lebih dari keyakinan kita kepada Tuhan. (2) hidup di dalam iman kepada firman Tuhan. Yeremia mengatakan bahwa orang yang diberkati itu seperti pohon yang subur. Sementara itu, Daud mengatakan bahwa hidup kita akan seperti pohon yang subur jika kita merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam (Mazmur 1:2). Jadi, percaya kepada Tuhan dan firmanNya merupakan pola hidup yang mengandalkan Tuhan.

Refleksi dan Ajakan

Waktu yang sudah lewat tidak akan bisa kembali. Kita tidak perlu menyesali kegagalan kita pada masa lalu, tetapi kita perlu mengubahya menjadi batu loncatan untuk meraih keberhasilan pada masa yang akan datang. Karena itu: Pertama, mintalah agar Tuhan mencurahkan kuasa dan belas kasihNya kepada kita. Kedua, mintalah agar kita memiliki hati yang mau percaya dan berharap kepadaNya.

Saat ini, seandainya Saudara meminta kepada Tuhan satu permohonan dalam hidup Saudara, dan mengetahui bahwa Ia akan dapat mengabulkan permintaan dan melakukannya bagi saudara, apakah yang akan Saudara minta kepadaNya : Memulihkan perkawinan Saudara yang retak atau diambang kehancuran? Mengubah sesuatu dalam pekerjaan anda? Membawa kembali anak-anak Saudara yang terpengaruh oleh pergaulan bebas atau obat-obatan terlarang? Menyembuhkan tubuh Saudara yang sakit? Memulihkan keadaan ekonomi Saudara? Membenahi keuangan Saudara? Mengantar seorang kekasih kepada Kristus? Apapun permintaan Saudara kepada Tuhan, yakinlah bahwa Ia campur tangan dalam situasi Saudara dan kuasaNya Tak Terbatas untuk menolong kita.

Pada kesempatan ini, saya mengingatkan kita untuk: Pertama, pastikan bahwa Saudara benar-benar mempercayai Tuhan benar dalam Kristus. Kedua, cari gereja yang baik yang mengajarkan Alkitab benar. Ketiga, luangkan waktu setiap hari untuk berdoa pada Tuhan dan membaca Alkitab. Keempat, kembangkan hubungan dengan orang-orang yang dapat menolong Anda secara rohani.

Doa dan Pengakuan Iman:

Bapa di sorga, kami menyembahMu karena Engkaulah satu-satunya Allah yang Mahakuasa, berdaulat, mahamulia dan Maha kasih. Tuhan Yesus, kami bersyukur memilikiMu sebagai Juruselamat dan Tuhan kami, yang penuh kasih dan kuasa. Sungguh kematian dan kebangkitanMu adalah mujizat yang terbesar di dunia ini, dan kedatanganMu yang kedua kali nanti juga akan menjadi mujizat yang paling menakjubkan, sekaligus mengagetkan manusia di alam jagat ini. Ya Tuhan, terima kasih banyak, karena Engkau tidak berubah, dan janjiMu pun tidak berubah. Kalau dahulu Engkau melakukan mujizat, sekarangpun Engkau anggup melakukan barbagai mujizat. Jadikanlah hidup kami ini sebuah mujizat bagi kemuliaanMu, dan demi menjadi berkat bagi banyak orang. Dalam nama Yesus Kristus kami berdoa. Amin