Jangan Takut, Sebab Aku Besertamu

Oleh : Lusiana Batubara

Setelah melewati hari yang begitu melelahkan, dikelilingi dengan banyak orang yang tidak berhenti meminta pertolongan, Yesus naik ke dalam perahu dan mengajak murid-muridnya bertolak ke seberang. Danau Galilea, tempat dimana perahu mereka berlayar, adalah danau yang seringkali sulit ditebak. Danau ini terlihat sangat teduh, namun bila udara dingin berhembus diantara pegunungan yang mengelilingi danau ini bertemu dengan udara panas diatas permukaan air, maka badai besarpun dapat terjadi tanpa diduga-duga. Dan diantara banyak waktu yang lainnya, dari ketujuh hari dalam satu minggu dan duapuluh empat jam dalam satu hari, badai itu datang disore itu, diwaktu itu, pada detik itu, pada saat mereka tengah mencoba untuk membaringkan diri dan beristirahat.



Angin bertiup dengan sangat dahsyat, menciptakan ombak yang mengombang-ambingkan perahu kecil mereka dan membawa air masuk ke dalam perahu itu. Badai yang datang sore itu tampaknya sangat besar, sehingga murid-murid yang sudah sering berlayar diatas danau itu sebagai seorang nelayan tampak begitu panik, mereka sangat ketakutan dan membangunkan guru mereka yang pada saat badai itu terjadi sedang tertidur di buritan kapal. Didalam ketakutan mereka, murid-murid membangunkan Yesus dan mempertanyakan kepedulianNya terhadap keselamatan mereka. Seolah hendak meminta pertanggung jawaban kepada Dia yang telah membawa mereka berlayar diatas danau itu.

Dalam perjalanan kita mengikut Yesus, ada kalanya Ia membawa kita kesuatu tempat yang tidak terduga. Diantara jutaan manusia yang hidup di bumi ini, pada waktu ini, mungkin kitalah yang dipilih untuk berada diatas danau itu dan merasakan terjangan ombak yang menghempaskan perahu tempat satu-satunya kita dapat merasa aman. Badai itu datang tiba-tiba, kita mungkin tidak akan mengira bahwa ia akan datang menghampiri kita dalam sebuah perjalanan yang tampaknya baik-baik saja. Dari bagian firman ini kita belajar, bahwa Yesus mungkin akan membawa kita ke tempat-tempat yang menakutkan, ke tempat yang akan membuat kita gentar dan ketakutan. Tapi, ingatlah selalu bahwa kita sedang ada dalam satu perahu bersamaNya, kita tidak sedang berlayar seorang diri, Ia ada dan senantiasa menyertai kita. Didalam badai itulah kita bisa memahami seberapa besar iman yang kita miliki kepadaNya, seberapa besarkah kita mempercayakan hidup kita kepadaNya, dan seberapa besarkah penyerahan kita kepadaNya. Ia tahu, ia mengerti, dan Ia berkuasa meredakan badai itu untuk kita dan kita akan melihat, kuasaNya, kasihNya, dinyatakan bagi kita. Badai itu datang bukan untuk mencelakai kita, tetapi untuk menolong kita belajar percaya dan bergantung penuh kepadaNya.

Do not fear, for I have redeemed you;
I have summoned you by name; you are mine.
When you pass through the waters,
I will be with you;
and when you pass through the rivers,
they will not sweep over you.
When you walk through the fire,
you will not be burned;
the flames will not set you ablaze.
(Isaiah 43: 2)