Dosa Warisan

Penulis : Djopan

Adakah diantara rekan-rekan yang tahu, siapa yang memperkenalkan istilah "dosa warisan" dan sejak kapan istilah "dosa warisan" digunakan secara umum sebagai kosa kata Teologi Kristen?

[block:views=similarterms-block_1]

Yohannes: Belum diketahui "siapa" dan "kapan" istilah itu digunakan. Dosa warisan atau dosa asal biasanya menerjemahkan kata Inggris ´original sin´, asal-muasal dosa. Sebagian rabi Yahudi berpendapat bahwa dosa asal itu merupakan pembawaan manusia sejak lahir karena ia diberikan kebebasan (´free will´).

* Kejadian 8:21, "Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: ´Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.´" - "VAYARAKH YEHOVAH ´ET-REYAKH HANIKHOAKH VAYO´MER YEHOVAH ´EL-LIBO LO´-´OSIF LEQALEL ´OD ´ET-HA´ADAMAH BA´AVUR HA´ADAM KI YETSER LEV HA´ADAM RA´ MINE´URAV VELO´-´OSIF ´OD LEHAKOT ´ET-KOL-KHAY KA´ASYER ´ASITI"

"KI YETSER LEV HA´ADAM RA´ MINE´URAV", harfiah "karena -- bayangan -- hati -- manusia itu -- jahat -- dari kecil". Ungkapan inilah yang merupakan dasar bagi sebagian rabi tadi bahwa manusia punya kecenderungan berbuat dosa sejak kecil (bandingkan juga dengan Kejadian 6:5), dan tentu saja kecenderungan berbuat dosa itu memiliki asal-usul, yaitu dari kejatuhan Adam.

Sebagian lagi berpendapat bahwa tidak ada dosa asal, dengan berdasarkan ayat di bawah ini:

Yehezkiel 18:4, "Sungguh, semua jiwa Aku punya! Baik jiwa ayah maupun jiwa anak Aku punya! Dan orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati." - "HEN KOL-HANEFASYOT LI HENAH KENEFESY HA´AV UKHENEFESY HABEN LI-HENAH HANEFESY HAKHOTE´T HI´ TAMUT"

* Yehezkiel 18:20, "Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya." - "HANEFESY HAKHOTE´T HI´ TAMUT BEN LO´-YISA´ BA´AVON HA´AV VE´AV LO´ YISA´ BA´AVON HABEN TSIDQAT HATSADIQ ´ALAV TIHYEH VERISY´AT RASYA´ ´ALAV TIHYEH"

Yehezkiel 18:20 sebenarnya tidak berbicara tentang "dosa asal" (Ibrani: KHATA´) tetapi pembalasan yang adil karena "kesalahan" (Ibrani: ´AVON), bahwa tiap-tiap orang bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatannya sendiri. Seseorang tidak hanya terlepas dari "dosa" ayahnya, ia bisa terlepas dari masa lalu jika ia menginginkan hal itu. Ia dapat seketika itu bertobat.

* Yehezkiel 18:21-22, "Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya."

Sebagian orang menyangka bahwa konsep "dosa asal" adalah ajaran Paulus, padahal sebenarnya konsep ini sudah ada di dalam Perjanjian Lama.

* Mazmur 51:7, "Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku." - "HEN-BE´AVON KHOLALTI UVEKHETE´ YEKHEMATNI ´IMI"

Suatu kisah menarik dalam Zohar, Beresyit 57b, bahwa sebelum jiwa orang mati itu ditempatkan di Sye´ol (dunia orang mati), orang itu bakal bertemu dengan Adam, dan menyampaikan protes, "Sialan! Engkaulah penyebab kematianku di dunia."

Sahut Adam, "Sesungguhnya, aku hanya melanggar ´satu´ perintah dan dihukum, tetapi lihatlah berapa banyak perintah Allah yang sudah kaulanggar!"